Ada beberapa alasan mengapa sangat sedikit organisasi esports yang memiliki lebih dari satu tim untuk divisi DOTA 2 nya. Penyebab utamanya adalah karena isu permasalahan tentang konflik kepentingan yang akan dialami oleh tim tersebut.
Salah satu yang sedang terkena dampaknya adalah OG. Hari ini, organisasi esports yang menjuarai The International DOTA 2 secara berturut-turut ini mengumumkan pembubaran untuk tim tier 2 mereka, OG Seed. Omar “Madara” Dabachach, Rasmus “Chessie” Blomdin, Andreas “Xibbe” Ragnemalm, Zfreek, Petu “Peksu” Vaatainen (captain), dan Allen “Bonkers” Cook (manager) punya waktu sebulan untuk mencari rumah baru sebelum pembebasan kontrak mereka.
Farewell OG.Seed!
— OG (@OGesports) June 8, 2020
We would like to thank all our OG.Seed players for their great work, commitment and friendship.
We are extremely proud to see how you’ve evolved and how much progress you’ve made.
? Read more: https://t.co/psNqnwQ968#DreamOG pic.twitter.com/jYGxSqzTv7
Latar belakang terbentuknya OG Seed hadir saat tim ini berhasil memenangkan The International 2019 tahun lalu. Mereka memutuskan untuk memulai project baru untuk mengajar tim DOTA lain, membagikan pengalaman yang telah dikumpulkan selama bertahun-tahun kompetisi, serta membantu membentuk fondasi tim yang solid dengan memfasilitasi segala sarana agar mereka dapat berkembang.
Sayangnya, situasi tak terduga akibat dari pandemi Covid-19 membuat ditundanya The International 10, hingga tidak jelasnya kalender kompetitif sampai akhir tahun. OG sadar bahwa dua roster ini tidak akan bisa bertanding di TI10 menggunakan nama organisasi yang sama, terlebih akibat jadwal pertandingan baru yang berubah menjadi regional tournament, hadir permasalahan yakni dua roster OG bertanding dikompetisi yang sama disinyalir akan mengakibatkan konflik kepentingan.
Berbagai cara sudah diusahakan untuk mencari solusi, namun setelah berdiskusi dengan tim lain dan organizer turnamen, OG menyadari bahwa sekarang masih terlalu cepat untuk mengimplementasikan sistem multi-team ownership.
Konflik ini membuat OG Seed tidak dapat bertanding dalam satu turnamen yang sama dengan OG. Solusi yang diberikan untuk OG Seed adalah dengan memberikan masa 30 hari (hingga 1 Juli 2020) sebelum melepas para pemainnya dan membantu menemukan rumah baru bagi mereka dalam jangka waktu tersebut.
OG Seed sendiri sudah berkompetisi dicukup banyak turnamen besar mulai dari kualifikasi untuk ESL One Los Angeles Online hingga WePlay! Pushka League yang berhadapan dengan tim-tim papan atas. Prestasi tertinggi mereka adalah peringkat kedua di Dota Summit 12, dimana OG Seed sempat membuat kesal Evil Geniuses.
Bagaimana pendapatmu Sobat Esports, semoga para pemain OG Seed segera menemukan rumah barunya yah!
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|
Solo MMR |
---|
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |