Cuma butuh waktu 2 bulan agar rekor MMR 11.000 Abed Yusop bisa disamai oleh pemain lainnya. Tak jauh-jauh, rival se-Asia Tenggara sekaligus penggantinya di tim Fnatic, Nuengnara ‘23savage’ Teeramahanon jadi yang kedua menorehkan poin tersebut.
Tidak seperti Abed yang lebih leluasa push rank karena pandemi corona mencegahnya berkelana membela Evil Geniuses di Amerika Utara. 23savage cukup sibuk menggeluti berbagai turnamen regional.
11,020 pic.twitter.com/0M2hQo6NRN
— 23savage (@23savageDotA) July 23, 2020
Sejak Maret lalu, ia membantu Fnatic menyabet 5 gelar juara mulai dari DOTA Summit 12, ESL One Los Angeles Online: SEA, BTS Pro Series: SEA, ESL One Birmingham Online: SEA dan World E-Sports Legendary League. Terakhir, ia masih berlaga di grand final One Esports DOTA 2 League walau cuma finish runner up.
23savage yang dulu terkenal dengan aksi Phantom Assassin, kini lebih sering spam Morphling seperti tertera di tangkapan layar yang ia unggah via Twitter. Tak heran kalau Fnatic rajin memilihkan Morphling untuk pemain muda asal Thailand ini karena si mahluk air adalah salah satu hero terbaiknya.
Beberapa gacoan lain yang ia gunakan untuk push rank adalah Juggernaut, Faceless Void, Phantom Lancer dan Terrorblade. Di antara barisan carry yang ia gunakan, ada sosok midlane hero yakni Invoker yang ternyata piawai juga dikendalikan oleh 23savage.
Meski kerap diremehkan karena server SEA terkenal toxic, ternyata cuma pemain dari server ini yang mampu mencapai rekor MMR tertinggi di DOTA 2. Kira-kira, siapa lagi yang bakal menyusul Abed dan 23savage di 11K MMR Club?
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|
Solo MMR |
---|
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |