Dua situs betting, Bookmakers Parimatch dan 1xBet melaporkan adanya keanehan pada taruhan di match antara Cyber Legacy dan Vikin.gg saat pertandingan ESL One Germany (18 Oktober). CEO Parimatch Dmitry Sergeev mempertanyakan legitimasi match tersebut akibat pergerakan aneh yakni penurunan odds dari 1.45 ke 1.25 sebelum pertandingan mulai hingga memasuki match kedua. Hal ini terjadi meski Vikin.gg jauh diunggulkan menang.
Parimatch akhirnya menarik taruhan tersebut dari daftar betting dan beberapa situs lain melakukan hal yang sama. 1xBet juga menyebut masalah serupa pernah terjadi enam bulan lalu pada salah satu match CL. Mereka mengatakan banyak taruhan yang dibuat dari akun-akun baru.
Saat ini tidak ada bukti lebih lanjut yang mengindikasi Cyber Legacy melakukan pengaturan skor, meski mereka kalah 2-0. Merespon isu ini, CEO Cyber Legacy, Vladislav Grechkin mengatakan bahwa timnya tidak bersalah. "Cyber Legacy selalu menjunjung tinggi etika olahraga dan respek tinggi kepada para penonton," ucapnya.
"Berpartisipasi dalam pertandingan palsu sangat tidak diterima di sini. Vikin.gg tentu dijagokan dalam pertemuan kemarin. Berdasarkan fakta bahwa roster DOTA 2 kami dalam perombakan dan hasil dari beberapa game terakhir, dapat diprediksi bahwa kami akan kalah," tutup Grechkin.
Indikasi kecurangan lain muncul satu hari setelahnya, setelah Yellow Submarine, tim CIS lain yang juga melaporkan bahwa beberapa pemainnya mendapat tawaran untuk throw di match melawan Na'Vi. Berdasarkan laporan dari team manager Yellow Submarine, Dmitry 'Korb3n' Belov, pemain pertama mereka yang mendapat tawaran tersebut adalah offlaner Magomed 'Collapse' Halilov. Dia ditawarkan 1 juta Russian rubles atau sekitar 13,000 USD.
Akibat dua laporan ini, tampaknya bakal ada investigasi besar-besaran setealah ESL One Germany selesai pada 1 November mendatang. Tim-tim yang kemungkinan mendapat sorotan sepertinya berasal dari region CIS seperti Cyber Legacy. Bagaimana pendapatmu Sobat Esports?