Lanjutan upper division regional league DOTA 2 Pro Circuit season 2 semalam mempertemukan BOOM Esports melawan T1. Kedua tim bertarung sengit dalam laga berformat best of three series dengan hasil akhir kemenangan untuk pasukan hungry beast.
Melawan mantan carry pinjaman mereka di DPC sebelumnya, 23savage, BOOM tampak termotivasi untuk main lebih berani. Seperti di game pertama saat Dreamocel memakai IO carry. Ia berhasil menyarangkan 11 kill tanpa tumbang sekalipun. Padahal line up dari T1 sendiri cukup tanky dengan Bristleback dan Sand King mid.
Sayangnya, di game kedua BOOM melepas Morphling andalan 23savage. Memakai hero nyamannya player asal Thailand ini menggila dengan 11 kill. Spectre dari Dreamocel kali ini tak sanggup mengangkat performa BOOM yang kesulitan mengendalikan mahluk air buas khas 23savage.
Di game ketiga BOOM kembali main turtling dengan memberikan Dreamocel hard carry Medusa. Sementara rekannya memberikan sustain dan support jarak jauh dengan hero macam Tiny, Bristleback, Snapfire dan Phoenix.
T1 memilih hero-hero pickoff dengan rotasi yang lebih cepat macam Puck dan Tuskar. Hasilnya mereka selalu kesulitan ketika teamfight terjadi. Dreamocel mencatatkan godlike streak yang baru bisa diputus oleh 23savage di menit ke-52 dengan total bounty 1350 gold, itupun setelah diunggulkan saat 1 vs 3.
T1 masih kesulitan menundukan Medusa sampai akhirnya Dreamocel asik sendiri menembaki lawan beserta base terakhir mereka. T1 kini ada di 2 terbawah klasemen sementara regional league SEA, berbanding terbalik dengan BOOM yang ada di posisi kedua hasil tiga kali menang dan dua kali kalah.