Tim Aster Fokus ke Bali Major 2023

Perjalanan Tim Aster, harus terhenti dari Turnamen Dota Pro Circuit (DPC) China 2023 Tour 3: Divisi I, karena mereka mengalami kemunduran besar dalam Turnamen tersebut di ajang Dreamleague Season 20. Kendati demikian mereka masih memiliki kesempatan untuk mendapatkan tiket ke The Internasional (TI) 12.

Karena itu sekarang Tim Aster memilih untuk lebih fokus ke Bali Major 2023 mendatang. Tim harus mengupayakan usaha mereka ke dalam pengelompokan kembali, refleksi, dan penyempurnaan strategi untuk kembali lebih kuat pada ajang turnamen yang akan datang.

Bali Major memberi Tim Aster kesempatan penting untuk mengamankan kemenangan dan mendapatkan poin DPC yang cukup untuk lolos ke The International 12. Saat mereka menghadapi kemunduran sementara, tim akan berjuang keras dan membulatkan tekad dengan tujuan untuk meninggalkan kesan yang baik di Major mendatang.

Tim Aster tersingkir begitu cepat dari Turnamen Dreamleague Musim 20, hal ini membuktikan bahwa Turnamen Dota 2 memiliki jiwa kompetitif yang begitu besar. Meskipun pada awalnya mereka merupakan tim yang kuat di Babak Grup 1 dan penambahan SumaiL ke daftar tim untuk menghadapi tantangan yang tidak dapat diatasi di Babak Grup 2, yang mengarah ke eliminasi tim.

Dengan PSG.LGD sekarang membawa bendera Cina di turnamen, semua mata akan tertuju pada kinerja tim saat mereka berjuang untuk menang. Sementara itu, Tim Aster akan berkumpul kembali, belajar dari pengalamannya, dan fokus pada persiapannya untuk Bali Major 2023, di mana mereka bertujuan untuk mengamankan kemenangan dan mengamankan jalannya ke The International 12.

Sebelumnya, dalam bagian dari wawancara usai pertandingan, SumaiL menjelaskan peran yang dimainkan oleh pelatih Cheng "Mad" Han dalam menjembatani kesenjangan komunikasi antara dirinya dan rekan-rekan setimnya.

SumaiL menjelaskan bahwa sejauh ini, bermain dengan Aster berjalan lancar dan tidak ada hambatan karena ada fasilitas dan kebebasan dalam eksekusi. Tidak hanya itu, untuk menjalin kedekatan bahkan tim tersebut melakukan boothcamp seminggu sebelumnya.

"Anda tahu, itu terasa alami. Saya melakukan apapun yang saya inginkan. Mereka juga melakukan apapun yang mereka inginkan. Itu adalah kondisi aliran yang baik. Saya menyukainya. Dan kami biasanya melakukan bootcamp beberapa hari atau seminggu sebelumnya di negara yang sama. Saat ini, saya berada di Serbia, tetapi saya berada di Tiongkok selama hampir tiga minggu," paparnya.