Finish di peringkat 4 Free Fire SEA Invitational tentu bukan torehan sepele untuk tim seperti G-Arsy Aphrodite. Nama mereka mungkin tertutupi reputasi tim besar macam EVOS Divine, SES ataupun RRQ, tapi musim ini G-Arsy berhasil jadi kuda hitam berbahaya.
Semenjak masuknya Bang Fayad sebagai pelatih di FFML Season 7, konsistensi tim ini makin baik. Dengan track record kepelatihan pembawa medali emas SEA Games Vietnam, skill Fayad dalam meracik strategi kembali diuji bersama G-Arsy. Bertahan di peringkat 4 FFML Season 7 sudah cukup mengantar ia dan timnya menuju FFSI kala itu.
Setelah bertarung sepanjang satu minggu di group stage dan tiga hari grand finals, Fayad dan G-Arsy kembali menempati posisi empat klasemen akhir. Bagi Bang Fayad, hasil ini jadi sebuah pembuktian apalagi kiprah G-Arsy bukan yang termulus sepanjang FFSI.
"FFSI jadi pembuktian tersendiri buat kami, tim paling baru terbentuk secara kesatuan tim, dengan dua kali perombakan dan tanpa pengalaman yang mumpuni kami sempat bermain berantakan. Cuma bisa berjuang balik ke track juara itu yang menjadi hal sangat bermakna di event kemaren, spesialis waktu singkat keknya memang dah jadi takdir saya sebagai pelatih. Hasil buruk di kualifikasi bukan kejutan buat kami, tapi bisa lolos itu hal spesial dari anak anak," ujar Fayad via DM kepada Esports.ID.
Untuk memastikan anak-anak tidak gentar saat main di panggung FFSI. Fayad mengungkap ada beberapa treatment khusus yang ia lakukan bersama anak-anak. Tujuannya semata agar pemain tidak terkena pressure saat bermain.
"Treatment khusus ada beberapa , karaoke di mobil bareng pas pulang fase final, makan bakso kemudian adalah kontinuitas mood care yang coba kita lakukan bersama. Dan match pertama saya ga muncul di hadapan mereka biar ga kerasa presure turnamennya," lanjutnya.
FFSI bukan sekedar ajang coba-coba bagi Fayad. Karakternya yang kompetitif dan ingin selalu jadi yang terbaik berarti ia punya misi selanjutnya pasca FFSI. Cuma sekedar jadi top four belum memuaskan bagi Bang Fayad. Ia mengincar takhta juara sampai berkiprah di luar negeri. "Lanjut aja dulu coba mencapai titik terbaik yang belum saya raih sebagai pelatih club, juara liga misalnya , piala presiden, mewakili FFWS (dulu kan FFWC yang kejuaraan dunia pertama) tutup karir nasional keknya di SEA Games Thailand, umur panjang, habis itu baru (melatih) ke luar negeri mungkin," tutup Bang Fayad.
Pengalaman liga dan event internasional yang sangat berharga untuk G-Arsy Aphrodite dan Fayad. Mampukah mereka tampil lebih baik di musim selanjutnya?
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|