Sabtu (10/8) bertempat di Mall of Indonesia, Kelapa Gading - Jakarta Utara, babak Grand Final dari ESL 'Jagoan Series' - Free Fire Indonesia sukses diselenggarakan. Kompetisi yang diikuti oleh 12 tim hasil dari penyisihan kota dan jalur kualifikasi tim profesional, munculkan 1 nama tim terbaik yang dinobatkan sebagai sang juara, dia adalah Dranix Esports!
Buat Sobat Esports yang mungkin belum tahu, Dranix Esports merupakan organisasi esports asal Surabaya yang saat ini fokus pada beberapa divisi gim mobile, seperti Mobile Legends, PUBG Mobile dan juga Free Fire. Khusus untuk divisi Free Fire, saat ini Dranix Esports miliki personil yang sangat disegani, seperti DRNX Delta, DRNX Bion, DRNX Devil dan DRNX Bay.
Meski bukan tim peserta Garena Summer League - yang merupakan liga resmi Free Fire dari Garena - Dranix Esports buktikan taringnya merangkak lewat jalur kualifikasi. Sebaliknya 4 tim peserta Garena Summer League tidak dalam performa terbaiknya, sebut saja Star8 Esports yang berada di posisi 6, Louvre Indopride posisi 7 dan SFI Zet Alpha sedikit kurang beruntung di posisi kedua dari bawah. Sedangkan Bigetron BGL masih dapat dibanggakan karena mampu finish di posisi 2.
Dapatkan poin tertinggi, bagaimana perfoma Dranix selama babak grand final?
Awal pertandingan pertama (round 1), sepertinya Dranix Esports masih kalah panas dibandingkan Saudara eSports (SES Alfaink) yang berhasil Booyah. Namun, Dranix tidak terlalu buruk karena mampu finish di posisi 2 dan menempel dengan SES Alfaink. Sedangkan pertandingan kedua (round 2), Dranix tak lagi mau kalah dan membuktikan dengan penuh percaya diri untuk rebut Booyah dari lawan yang menghadang mereka. Berbeda dengan pertandingan ketiga (round 3) dimana Dranix mengalami kesalahan fatal dan harus terjun bebas tanpa mendapatkan poin sama sekali. Babak ini Comeback Esports lah yang berhasil curi Booyah, disusul oleh Jakarta Army Done.
Dikarenakan babak Grand Final ESL 'Jagoan Series' - Free Fire Indonesia menggunakan Best of Seven (BO7) series, maka semua tim harus bermain sebanyak 7 kali hingga sebelum akhirnya selesai. Di pertandingan keempat (round 4), Dranix Esports masih tak berkutik hanya mampu hasilkan 90 poin dari kill tipis-tipis saat bertanding dan merelakan Booyah untuk AlterEgo, disusul Bigetron BGL pada posisi kedua.
Walaupun keok di round 3 dan 4, namun posisi Dranix Esports masih aman bertengger di posisi tertinggi, tertolong performa sempura di round 1 dan 2. Hal itu yang tidak dimiliki tim lain, meskipun mampu tampilkan performa terbaik pada 1 pertandingan, namun langsung keok setelahnya. Setiap tim sepertinya harus memperhitungkan dalam menjalankan strategi di setiap pertandingan Free Fire. Booyah saja tidak cukup, butuh kestabilan dalam mencuri poin guna berada pada posisi aman di klasemen.
Tiga babak terakhir dimanfaatkan Dranix Esports untuk memperjauh selisih poin, karena beberapa tim tidak tinggal diam dan mulai menyusul. Sebut saja AlterEgo yang mampu sabet Booyah kedua mereka di pertandingan kelima (round 5), benar-benar sangat berpotensi untuk mengejar Dranix Esports. Meskipun pada kenyataannya di pertandingan keenam (round 6) AlterEgo harus keok hanya dengan 10 poin dan Dranix melesat jauh karena Booyah dan bawa banyak kill.
Pertandingan terakhir (round 7), Dranix Esports tak begitu khawatir karena selisih poin yang sudah tak mampu dikejar oleh pesaingnya. Walaupun Jakarta Army Done berhasil Booyah, namun tetap tidak bisa menggeser peringkat pertama klasemen terakhir. Booyah ini penting hanya untuk menentukan posisi di klasemen yang berdampak pada total hadiah yang bisa didapatkan tim dari kompetisi ESL 'Jagoan Series' - Free Fire Indonesia.
Berikut 3 tim dengan perolehan poin tertinggi di klasemen akhir:
DRNX Bay, salah satu pemain Dranix Esports yang jadi juara kali ini, mengatakan, "Seneng banget pastinya karena bisa juara tapi aku ga mau berhenti cuman sampe sini. Pengen terus laper biar bisa juara di kompetisi-kompetisi lain."
Selain pemain, General Manager dari Dranix Esports, Angeline Vivian juga memberikan komentarnya, "Pastinya gue seneng banget anak-anak bisa juara. They deserve it karena mereka udah berusaha keras untuk bisa sampai poin in. Aku yakin dengan usaha yang keras bakal berbuah hasil yang baik juga. See you in the next tournament!"
Sebagai penutup, Stefano Adrian, Project Manager 'Jagoan Series' ESL Indonesia juga tak ketinggalan memberikan perpisahan di penghujung rangkaian ESL Jagoan Series yang sudah berlangsung sejak bulan Juni dan mempertandingkan lebih dari 4700 tim.
"ESL Indonesia berbangga hati mengucapkan selamat kepada Dranix Esports atas prestasinya. Pasalnya, tim ini bahkan bukan peserta Garena Summer League. Karena itulah, mereka membuktikan bahwa tim-tim baru juga bisa bersaing di panggung besar selama mendapatkan kesempatan; yang juga diyakini betul oleh ESL bahwa semua orang layak mendapatkan kesempatan untuk merasakan esports. Terima kasih juga untuk Indofood, Chitato, Good To Go, dan Popmie sebagai Premium Sponsor serta Honda, CBN, Logitech, Matrix, Indomaret, NimoTV, dan Mall of Indonesia atas dukungannya. Untuk seluruh peserta, sponsor, dan orang-orang yang terlibat, kalian semua adalah Jagoan!" Ujar Stefano.
Selamat untuk Dranix Esports, semoga bisa buktikan taringnya di level kompetisi lebih tinggi!
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|