Liga Pro H1Z1 Putus Tengah Jalan, Hilang Tak Berbekas?

Christian Ponto
19/11/2018 11:50 WIB
Liga Pro H1Z1 Putus Tengah Jalan, Hilang Tak Berbekas?
Bombastis - Minim Pemberitaan - Kurang Peminat = EPIC FAIL!

Buat kamu yang belum tahu, H1Z1 adalah game milik Daybreak Games yang merupakan pelopor dari genre battle royale, namun faktanya malah kalah tenar dengan para penerusnya seperti PUBG, Fortnite, bahkan mode permainan Blackout (Call of Duty: Black Ops 4).

Lebih miris lagi, bermaksud untuk bangkitkan gairah kompetisi puncak dalam gelaran H1Z1 Pro League (World's First Professional Battle Royale League) dengan anggaran jor-joran dan sedikit bombastis, kini liga pro tersebut malah harus putus tengah jalan akibat banyak masalah yang merundung penyelenggaraannya.

Hal ini terungkap dari pesan tertulis dari perwakilan pihak penyelenggara, Twin Galaxies, yang ditujukan kepada seluruh tim peserta H1Z1 Pro League, pada hari Jumat (16/11).

"Dengan berat hati, pesan tertulis sudah dikirimkan kepada organisasi tim peserta liga (H1Z1 Pro League - red) yang memberitahukan bahwa second split telah ditunda tanpa batas waktu, dan tidak ada rencana atau perpanjangan kontrak untuk pelaksanaan musim keduanya hingga saat ini," paparan Jace Hall, co-chairman Twin Galaxies, via ESPN. "Dengan ini, maka semua tim peserta telah dilepaskan dari segala kewajiban mengikat terhadap liga."

Hal ini juga seakan mengkonfirmasi beberapa isu yang mencuat belakangan ini tentang H1Z1 Pro League, di mana beredar kabar soal terlambatnya pembayaran angsuran subsidi kepada tim-tim terlibat, serta penerapan visa yang salah bagi para playernya, menurut sumber laporan dimuat oleh VPEsports.

Jadi, dalam penyelenggaraan H1Z1 Pro League, ke-15 tim pesertanya, yang mencakup beberapa nama organisasi besar (Cloud9, Team Solo Mid, Counter Logic Gaming, Team Vitality, Rogue, dan lainnya), masing-masing akan menerima total subsidi senilai US$400.000 per tahun. Nominal tersebut akan dicicil sebanyak 2 kali (selama dua periode split) yang harusnya bisa digunakan oleh setiap tim untuk membayar gaji pemain (kisaran US$125.000) dan biaya konten promo serta pengeluaran lain (anggaran sebesar US$75.000). Dan panitia wajib membayarkannya dalam tenggat waktu 7 minggu sebelum periode split dari H1Z1 Pro League.


Jelang pelaksanaan paruh musim kedua (second split) yang dijadwalkan mulai berlangsung tanggal 15 September, banyak tim peserta yang belum menerima hak subsidi mereka hingga batas waktu yang ditentukan. Akibatnya, beberapa di antara mereka harus membayar gaji pemain dan pengeluaran lain dengan anggarannya sendiri, meski para player faktanya tidak jalani kompetisi apapun selang waktu berjalan.

H1Z1 Pro League musim pertamanya ini mulai dibuka secara resmi pada medio bulan April silam, dan mengambil tempat di wahana megah, Twin Galaxies Esports Center, Caesar's Entertainment Studios, Las Vegas. Pihak panitia juga tidak keberatan menggaet aktris film laga populer, Michelle Rodriguez (Fast & Furious, Avatar, Girlfight) dan Kristine Leahy, sosok co-host cantik yang biasa tampil di acara TV, nominasi Emmy Awards, American Ninja Warrior, termasuk mengajak streamer favorit macam Michael 'Shroud' Grzesiek dan Jaryd 'Summit1g' Lazar.

Menurut catatannya, di tanggal pembukaan H1Z1 Pro League, 21 April 2018, hanya sekitar 7.900 peak concurrent viewers via Facebook, yang didapuk sebagai partner streaming resmi dari liga tersebut. Jadi, apakah gagalnya kompetisi puncak dari H1Z1 ini secara 'prematur' juga menandakan redupnya bintang sang pelopor genre populer ini?