[Worlds 2017 - FINAL] SKT vs SSG: Impian dan Ambisi Setiap Tim

Rendy Lim
03/11/2017 11:26 WIB
[Worlds 2017 - FINAL] SKT vs SSG: Impian dan Ambisi Setiap Tim
LOL Esports

Besok (4/10), seluruh mata para fans League of Legends akan tertuju pada partai puncak sekaligus babak terakhir dari ajang LoL Worlds Championship 2017. Berlangsung hampir sebulan penuh sejak Oktober lalu, saat masih terdapat 16 tim yang bertanding di Group Stage sampai kini hanya tersisa 2 tim terkuat yang akan bertanding di Final Match, antara SK Telecom T1 dan Samsung Galaxy Gaming. Seakan menjadi partai ulangan dari final ajang yang sama tahun lalu, duo tim asal Korea tersebut kembali membuktikan bahwa mereka sangat layak untuk berlaga panggung final Worlds 2017.

Dari 4 kali perhelatan LoL World Championship yang terakhir, hanya kedua tim ini yang berhasil menggondol trofi juara (di tahun 2014, SSG masih bernamakan Samsung Galaxy White). Berhasil memenangkan tiga gelar, SKT bakal mengincar gelar juara keempatnya, atau ketiga kalinya secara beruntun sejak tahun 2015 silam. Satu-satunya gelar juara dunia LoL yang gagal diraih oleh SKT, pada tahun 2014, berhasil diklaim oleh tim Samsung Galaxy, meski dengan nama tim dan roster berbeda.

Perjalanan Samsung Galaxy menuju babak final tahun ini dilalui dengan rentetan performa maksimal dengan puncaknya saat menumbangkan kandidat kuat juara lainnya, yakni Longzhu Gaming. Tim manapun yang akan berhadapan dengan SKT pasti merasa ada tembok tinggi yang harus mereka panjat, demikian pula perasaan tim SSG untuk berupaya memanjatnya sembari berharap tembok tersebut tidak semakin tinggi. Kapten tim SSG, Chanyong 'Ambition' Kang, bertanggung jawab penuh atas tugas leader yang dibebankan kepadanya, dengan tidak ingin membuang waktu lagi dan meyakini ada cara untuk dapat memenangkan partai final kali ini, sambil terus mengarahkan timnya agar tidak sampai keluar jalur.

Tahun lalu, pertandingan final antara SKT versus SSG berlangsung selama 5 game, dimana SKT memimpin di dua game pertama namun berhasil disusul SSG pada 2 game berikutnya. Pertandingan pun akhirnya harus melalui satu partai penentuan yang akhirnya sukses dimenangkan oleh SKT. Kini, pihak SSG sudah mengklaim bahwa mereka sudah mempelajari apa saja yang dilakukan salah ataupun benar dari partai final tahun lalu.

Ketakutan kalah dari SKT telah memberi kesan SSG tidak memiliki kemampuan untuk menang atau tidak cukup persiapan. Hal ini dibantah oleh Sungjin 'CuVee' Lee dengan mengungkapkan betapa pentingnya untuk tidak melihat seberapa jauh jarak yang membedakan kedua tim finalis, tapi mulai menumpuk batu demi batu yang akan membantu timnya untuk mempersempit jarak tersebut, dan kemudian melampauinya.

Bagi Samsung, ada dua kemungkinan yang akan terjadi pada final tahun ini, yaitu berhasil menang atau kembali menjadi bagian sejarah kemenangan milik SKT. Ketika ditanya apa yang akan dia lakukan jika keluar dari SSG dan meninggalkan LoL, CuVee nampak tulus menjawabnya dengan, "Tidak banyak hal yang bisa kulakukan, jadi aku akan tetap di tim dan tetap lakukan apa yang bisa dilakukan, kemudian hidup nyaman setelahnya." Berbeda halnya dengan Ambition yang baru saja menikah di awal tahun ini, yang mengungkapkan bahwa saat ini dia telah menemukan alasan baginya untuk berjuang.

Meskipun sepertinya telah menemukan rival terkuatnya, tim SKT nampaknya tidak merasa khawatir dengan siapa calon lawannya, atau apapun yang akan terjadi nantinya. Setiap pemain di SKT hanya ingin fokus kepada hal-hal salah yang selama ini mereka lakukan dan kemudian cari cara untuk mengantisipasi lalu meningkatkan kualitas permainan mereka. SKT membangun tim ini untuk dapat mengatasi segala masalah yang ada di depan mereka. Hal ini terlihat ketika mereka berhadapan dengan RNG, dimana tidak ada satu orangpun di SKT yang memiliki pikiran bahwa mereka akan tereleminasi. Mereka malah terus fokus memikirkan bagaimana keluar dari ancaman di depan mata dengan pertanyaan sederhana, seperti 'Apa yang harus dilakukan?' ketimbang bertanya 'Apa yang terjadi?'

Meski banyak fans LoL yang melihat adanya kecenderungan penurunan performa pada tim SKT, salah satu membernya, SKT Bang menampiknya secara tegas dan menyatakan hal sebaliknya. Merunut dari sejumlah skor pertandingan yang hanya terpaut tipis, seperti saat menghadapi MSF dan RNG, penonton pun menilai SKT tidak lagi superior. SKT Bang meminta para fans untuk tidak melihat perbedaan antara skor 3 - 2 dengan 3 - 0, karena bagaimanapun angka 3 selalu lebih besar dari 2, dan tidak ada tim yang sukses memutarbalikkan keadaan lebih baik daripada tim SKT.

Sang pelatih dari SKT, kkOma, juga turut angkat bicara bahwa tidak peduli apakah menang atau kalah ketika game sudah berlangsung. Fokusnya adalah menemukan kelemahan yang muncul di tim dan bagaimana cara mengatasinya. Ini merupakan harmonisasi tim, dimana player selalu melihat ke depan dan coach membereskan semua kesalahan mereka di belakang.

Selamat bertanding SK Telecom T1 dan Samsung Galaxy Gaming. Mereka adalah dua tim yang menunjukkan arti dari kerja keras serta konsistensi dalam perubahan. Pastikan fans eSports.id untuk menyaksikan partai final antara 2 raksasa Korea ini, besok (4/10) ya! Siapakah yang akan mengangkat Summoner’s Cup tahun ini?