Esports

Dominasi Korea Meredup, Wakil Cina Menang Banyak di LoL All Star 2017

Rendy Lim
12/12/2017 11:14 WIB
Dominasi Korea Meredup, Wakil Cina Menang Banyak di LoL All Star 2017
League of Legends All Star Event 2017

League of Legends All Star 2017 menjadi lahan panen bagi tim Cina, selain berhasil menjuarai mode 5v5 di babak final melawan LMS, Uzi juga menjuarai turnamen 1v1 setelah melalui pertandingan sengit melawan Bjergsen yang menjadikannya MVP untuk All Star 2017.

Laga para bintang ini mempertemukan 8 tim beranggotakan player terbaik dari hasil voting fans masing-masing region. Meski banyak yang memprediksikan tim Korea All Star yang bakal maju ke final, namun mereka kalah dari Cina di babak semifinal. Kemudian disusul dengan kekalahan Faker sebagai top player di LCK yang harus gugur di perempatfinal saat melawan Bjergsen dalam turnamen 1v1.

Setelah pertandingan ketat selama lima game yang berlangsung selama 6 jam saling kejar poin kemenangan, dimana match ketiga pada babak final tersebut menjadi pertandingan terpanjang tahun ini, dengan memakan waktu selama 80 menit untuk kemenangan bagi tim bintang dari LPL.

Cina All Star (LPL) tampaknya memang memiliki persiapan khusus untuk LoL All Star Event kali ini. Mereka menghabiskan 1 minggu bersama untuk latihan mempersiapkan diri dan berhasil menunjukkan hasilnya dimulai dari Group Stage yang berhasil mencapai poin tertinggi mengalahkan GPL, NA LCS, dan CBLOL.

Pada babak semifinal, LPL bertemu dengan tim favorit pada All Star tahun ini Korea. Namun dalam match BO3, LPL berhasil membalas hutang kekalahan dari tim-tim asal Cina yang sempat dipermalukan oleh wakil Korea di ajang World Championship tahun ini. Saat Worlds 2017, dua wakil Cina tak mampu membendung dua tim Korea lainnya yang akhirnya sukses mengulang partai final tahun sebelumnya, namun dengan hasil berbeda.

Perwakilan dari LPL yang mengikuti 1v1 adalah Meiko dan Uzi. Bila Meiko kalah oleh perwakilan GPL Jisu pada perempatfinal, maka Uzi mampu melangkah mulus ke babak final setelah mengalahkan GPL Levi, CBLOL brTT, dan LCK PraY. Di babak final, Uzi bertemu dengan NA LCS Bjergsen yang sebelumnya sudah kandaskan Faker. Setelah kalah di match pertama, Uzi berhasil membaca pola permainan dari Bjergsen dan mencetak poin pada 2 match selanjutnya untuk menutup skor kemenangan 2-1.

Walaupun kabarnya Uzi sedang mengalami cedera tangan, sosok punggawa inti dari tim Royal Never GiveUp (RNG) tetap menunjukkan performa bagus baik saat bermain di mode 5v5 maupun turnamen 1v1. Sebagai turnamen penutup tahun 2017, hasil LoL All Star Event ini bisa menjadi barometer terakhir untuk mengukur peta kekuatan masing-masing tim, yang nampaknya menjadi pertanda kebangkitan tim Cina pada musim 2018.