Esports

Belum 'Balik Modal', Riot Games Pangkas Anggaran eSports

Christian Ponto
29/08/2018 13:33 WIB
Belum 'Balik Modal', Riot Games Pangkas Anggaran eSports
Tiga Tahun Kencangkan Ikat Pinggang, Apa yang Bakal Terhapus?

Riot Games, perusahaan di balik game League of Legends, sepertinya sedang limbung dengan terpaan masalah yang terus-terusan menimpa mereka. Awal bulan ini, Kotaku membuat laporan wawancara dengan mantan pegawai di Riot Games yang mengungkap adanya perilaku pelecehan di kantornya. Kini mereka 'dipaksa' untuk kencangkan ikat pinggang alias berhemat hingga minimal 3 tahun ke depan dalam perencanaan eSports ke depannya.

Hal ini telah mulai terbaca di beberapa perhelatan turnamen League of Legends belakangan, seperti ketika menyelenggarakan NA LCS Spring Playoff di Fillmore Miami yang hanya mampu menampung sekitar 2.000 bangku penonton. Bahkan salah satu acara besar tiap tahunnya, Mid Season Invitational, terselenggara secara offline dari EU LCS Studio, di Berlin.

Termasuk saat komunitas LOL di Reddit mempermasalahkan tentang deretan caster dan talent yang umumnya setiap tahun selalu hadir di ajang LOL World Championships ternyata tidak diberangkatkan ke Korea, setidaknya menunggu partai semifinalnya berlangsung. Para fans pun sontak mulai mempertanyakan kenapa game yang sangat booming selama 8 tahun terakhir ini tiba-tiba seperti kebakaran jenggot dan mulai terlihat miris?

Menanggapi keluhan para pemain, via Reddit, Derrick 'FearGorm' Asiedu (pimpinan tim event untuk global eSports dari LOL dan Riot Games) menyampaikan bahwa mereka tetap keluar duit sekitar 100 juta dolar AS setiap tahunnya, namun kini harus diseimbangkan dengan nominal yang masuk, intinya biar balik modal.

"Kami masih jauh dari istilah 'titik impas' atau BEP (Break Even Point - red), makanya kami sedang coba melihat apakah dari beban pengeluaran ada hal-hal yang bisa dipangkas atau dikalkulasi ulang," papar FearGorm. "Meskipun beberapa hal tersebut sebenarnya bukan sesuatu yang menarik perhatian bagi para fans, sembari tetap investasikan pada area yang menjadi perhatian besar mereka."

Bahkan, menurut FearGorm, jika sampai tiga tahun ke depan neraca pemasukan dari LOL tidak kunjung membaik, maka ada kemungkinan anggaran untuk eSports bakal dicoret. Sehingga ada cara-cara atau metode baru yang akan Riot Games upayakan dalam waktu dekat ini sebagai alternatif solusinya.

"Selama ini, kami telah upayakan banyak hal untuk menaikkan revenue, baik promo online maupun ikatan sponsor, dan masih banyak lagi," tambah FearGorm. "Kami berharap nantinya minimal tidak memperburuk pengalamanmu bermain, dan bahkan mungkin bisa membuatnya lebih baik. Tapi kenyataannya, belum ada seorang pun yang benar-benar bisa memecahkan soal monetasi eSports, jadi memang akan ada eksperimen baru dari kami."

Ini dia, apa kira-kira langkah eksperimen yang dimaksud oleh Riot Games? Dan kaitannya langsung kepada lahan eSports ke depannya? Mungkinkah ada dampak langsung kepada fans LOL di tanah air? Bagaimana pendapat sobat eSports?