Sukses mengalahkan Griffin 3-0 pada grand final LCK Spring Split 2019 mengantarkan Faker dan SKT memasuki babak baru untuk mulai kembali membangun legasinya. Menjadi perwakilan LCK dalam MSI 2019, Faker tampak tidak senang dengan kekalahan yang diperolehnya saat melawan juara Worlds tahun lalu, Invictus Gaming (IG).
Disebut-sebut sebagai kekalahan paling parah yang dialami sepanjang karirnya dalam professional scene League of Legends, Faker berhasil membalas kekalahan tersebut dan mengembalikan kepercayaan dirinya.
Hanya dalam waktu 16 menit dan 1 detik, Invictus Gaming mengalahkan Faker dan SKT T1 dalam salah satu pertadingan group stage Mid Season Invitational. Komposisi champion late game SKT dengan Taric dan Sona tidak berjalan baik, bahkan konon mereka belum sempat memasuki mid game. Kekalahan yang memalukan ini membuat SKT dan Faker tidak senang sama sekali.
Tiga hari kemudian, pada hari terakhir babak group stage, Faker mendapatkan kesempatan untuk membalas kekalahannya. Faker yang gunakan champion andalannya, Ryze, akhirnya mematahkan harapan IG dapatkan 10 kemenangan beruntun di babak group stage MSI. Kemenangan SKT lawan juara Worlds, membuat harapan Faker untuk mengembalikan masa jayanya kembali hidup, setelah hampir dua tahun lalu timnya dikalahkan oleh Samsung Galaxy dan mengalami masa terburuknya.
Sejak kekalahan dari Samsung Galaxy di final Worlds 2017, Faker mengalami momen di mana dia dan SKT tidak dapat meraih satupun gelar juara dalam turnamen yang diikutinya pada season tersebut. Sementara itu, Invictus Gaming sedang berusaha membangun dinastinya tersendiri sebagai tim di luar SKT yang langganan dalam menjuarai turnamen-turnamen berskala internasional.
Faker tidak memandang Invictus Gaming sebagai lawan terberatnya saat ini, namun menganggapnya sama seperti lawan-lawannya selama karir kompetisi. Meskipun banyak hal di sekitarnya telah berubah, Faker tampak tetap sama seperti dirinya yang dulu. Tetap berusaha bangkit setelah kekalahan ataupun musim yang berat, dan sekali lagi menjadi Faker seorang legenda.
Meskipun berhasil mengalahkan sang dominator, satu-satunya tim yang belum bisa dikalahkan SKT dalam MSI merupakan lawannya selanjutnya di semifinal. G2 Esports tampak menjadi lawan yang bakal sengit bagi SKT. Walaupun dari jejak terdahulu, SKT bisa dengan mudah menaklukkan tim ini. Belajar dari kesalahan yang mereka kumpulkan, Faker mengatakan tidak akan mengubah strategi bermainnya, namun akan mulai gunakan champion yang kuat untuk early game.
Memiliki rekor untuk tidak melewatkan trofi MSI lebih dari 2 tahun, Faker dan SKT tampak siap untuk mengalahkan IG, sekaligus kembali menunjukkan dominasinya sebagai tim terbaik di scene kompetitif League of Legends. Tidak hanya kepuasan untuk mengalahkan IG, Faker memerlukan kemenangan ini untuk bantu dirinya bangkit dari kekalahan besar yang dialaminya dua tahun silam.
Melawan G2 Esports di babak semifinal bukan tujuan utama Faker, melainkan ambisi untuk mengalahkan IG di babak final. Mengalahkan sang juara dunia di babak final tidak hanya memberikan mereka kepuasan dalam MSI 2019, namun juga meruntuhkan dinasti yang sedang dibangun guna meruntuhkan era miliknya. Bagaimana pendapatmu, Sobat Esports?
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|