Esports

Protes Pergantian Pelatih, Fans T1 Ancam Keluarga Kandidat

faizalkamill
13/11/2020 15:32 WIB
Protes Pergantian Pelatih, Fans T1 Ancam Keluarga Kandidat
Nick "LS" De Cesare (kiri)

Baru-baru ini terjadi lagi hal yang kurang menyenangkan di industri esports. Anggota keluarga salah satu kandidat pelatih T1 LoL mendapatkan gangguan dan ancaman dari para fans fanatik yang tidak dewasa. Hal ini diawali karena tersebarnya rumor tentang calon pelatih T1 LoL yang baru. Meskipun T1 belum sama sekali mengumumkan apapun, para fans terlanjur percaya rumor tersebut membuat banyak spekulasi dan secara terang-terangan menolak kemungkinan hal tersebut.

Setelah musim yang kurang baik dan tidak lolos ke Worlds, T1 LoL memutuskan untuk merombak tim dengan pertama-tama mengganti pelatih kepala mereka. Coach KIM yang merasa gagal membawa kejuaraan bagi T1 pun dengan lapang dada memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Tim yang pernah mengangkat Summoner’s Cup sebanyak 3 kali ini memang sedang mengalami penurunan performa sejak 2 tahun yang lalu. Pergantian pemain dan pelatih nampaknya belum bisa membawa Faker meraih gelar juara dunia keempatnya. Dan dikarenakan Coach KIM keluar, T1 LoL segera mencari kandidat untuk pelatih berikutnya.

T1 2020/Riot Games

Muncullah beberapa nama dan diantara rumor yang beredar, Choi "Polt" Seong Hun dan Nick "LS" De Cesare. Rumor ini diketahui lewat sebuah kesalahan yaitu T1 Effort (Support untuk T1 LoL) tidak sengaja memperlihatkan Discord chatnya yang membahas tentang kemungkinan LS menjadi pelatih mereka.

Para fans yang mendengar hal tersebut langsung murka dan secara terang-terangan menolak hal tersebut. Hal ini terjadi akibat hubungan LS dengan komunitas LoL Korea yang kurang baik. LS yang merupakan komentator bahasa Inggris di LCK dan mantan pelatih profesional ini mendapatkan sentimen negatif dari beberapa fans SKT T1 atau yang sekarang bernama T1. Beberapa tahun terdapat sebuah insiden di mana seorang pemain bbq Olivers, Malice, yang terkenal toxic lagi-lagi menunjukkan perilaku toxicnya pada saat itu kepada Untara, mantan top laner SKT T1. LS yang saat itu merupakan pelatih bbq Olivers bisa dikatakan ‘membela’ pemain tersebut dengan menyampaikan untuk tidak melebih-lebihkan hal tersebut. Memang saat itu dia menyampaikannya dengan bahasa yang cukup eksplisit, meskipun kemudian dia membuat permintaan maaf secara tertulis kepada Untara.

LS memang dikenal sebagai orang yang suka berterus terang apa adanya. Apa yang dia pikir benar maka itulah yang dia percaya. Persitegangan saat itu menjadi salah satu alasan mengapa beberapa ‘fans’ T1 menolak kemungkinan ini. Para fans yang fanatik mulai menyerang LS secara verbal mulai dari sosial medianya maupun saluran siarannya di Twitch (komentar dan cacian). Oleh karena itu pula, saat ini LS memutuskan untuk berhenti sejenak dari sosial media karena hal yang terjadi belakangan ini.


Namun ternyata selain itu, telah dikonfirmasi juga lewat teman LS lainnya(pemain profesional LoL salah satunya Fnatic Nemesis) bahwa cacian dan makian yang ditujukan pada LS sudah sangat melebar melewati jalurnya. Dilaporkan bahwa nenek LS pun mendapatkan hujatan dari netizen barbar yang mengatasnamakan fans T1 ini.

Sebagai respon dari hal tersebut, banyak pemain profesional lain yang akhirnya muncul untuk memberikan komentarnya tentang hal ini. Mereka menyayangkan akan tindakan yang dilakukan oleh ‘fans’ T1 tersebut dan menilai bahwa mereka telah bertindak berlebihan, dan menyerang seseorang secara personal tanpa mengenal konteks bukanlah hal yang tepat untuk dilakukan.

Rangkaian protes dari ‘fans’ T1 ini tidak berhenti disitu saja. Mereka menyewa sebuah truk billboard yang berisikan pesan protes kepada organisasi T1 tersebut. Truk tersebut disewa untuk berputar di sekeliling kantor pusat T1 di Korea Selatan. Terdapat beberapa pesan seperti “Tidak ada masa depan bagi tim yang tidak memperdulikan fans setianya.”, “Kami fans SKT meminta penjelasan yang sejelas-jelasnya dari pimpinan pusat.”. Pesan-pesan tersebut diterjemahkan dari billboard yang berbahasa Korea.

Sumber: Inven Global

Mereka yang menyebut diri mereka sebagai fans juga memprotes tentang Faker yang dirasa dijadikan bahan proyek oleh organisasi untuk terus menghasilkan uang. Protes mereka ini berdasarkan Faker yang sering tampil di iklan-iklan promosi. Protes terhadap organisasi ini juga sudah terjadi selama beberapa minggu ke belakang. Awalnya tim mendapat kritikan karena gagal di Summer Split, dan ketika ada rumor tentang pelatih baru yang kebetulan tidak disukai oleh komunitas, amarah para fans tersebut makin memuncak.

Mereka mengatakan bahwa baik Polt dan LS dirasa tidak cocok karena kurang berpengalaman, tidak seperti pelatih-pelatih sebelumnya yang bertaburkan prestasi. Desakan-desakan ini pada akhirnya menimbulkan banyak hal tidak profesional dan tidak etis seperti hujatan hingga ancaman pembunuhan. Banyak pihak di dunia esports yang menyayangkan hal ini bisa terjadi apalagi hingga keluar dari konteks.

Untuk meredam para fansnya, T1 membuat sebuah pengumuman di akun Twitter mereka yang mengatakan bahwa mereka sedang bekerja keras untuk membuat struktur kepelatihan yang bisa membuat T1 LoL menjadi jaya dan kembali memenangkan World Championship. Hingga saat ini LS masih belum kembali aktif di sosial media ataupun siaran pasca hal-hal yang terjadi padanya belakangan ini. Bagaimana pendapatmu Sobat Esports?