Esports

Anak Sekolah Jadi Profesional, Kisah Nyata Juara HSL

Billy Rifki
14/02/2019 16:01 WIB
Anak Sekolah Jadi Profesional, Kisah Nyata Juara HSL
Esports.ID

Kisah nyata anak-anak sekolah dalam mewujudkan mimpi sebagai gamer profesional. Hobi mereka bermain Mobile Legends akhirnya berujung pada kesempatan mewakili sekolah kebanggaan, SMK Telkom Makassar pada event JD.ID Indonesia High School League 2018.

Kelima siswa perwakilan SMK Telkom Makassar, yang terdiri dari Mojo, Fajrul, Farid, Faiz dan Najwan, bukan peserta biasa, karena mereka adalah juara dari JD.ID HSL cabang Mobile Legends. Prestasi yang diraih jadi buah prestasi setelah mengungguli 229 tim/1145 pelajar SMA/SMK se-Indonesia. Selagi euforia kemenangan masih menyelimuti, pintu profesional ternyata sudah menanti.

Pemantau bakat dari NARA Esports tertarik mengakuisisi kelima anak sekolah tersebut jadi bagian tim Mobile Legends Junior mereka. Sebuah investasi, bagi NARA Esports, dan perwujudan mimpi bagi tim SMK Telkom Makassar. Apa yang dijanjikan dari turnamen HSL terbukti membuka jalan bagi para pemula dan anak sekolah yang mempertanyakan mimpi akan sebuah profesi di dunia kompetisi game.

Selang seminggu dari kemenangan HSL, di mana mereka mendapatkan beasiswa senilai 25 juta Rupiah. Pihak NARA Esports menghubungi Faiz Sudirman selaku kapten dari SMK Telkom Makassar, dengan tujuan untuk sampaikan rasa ketertarikan mereka dalam suatu bentuk kolaborasi.

Kedua pihak lantas bernegosiasi, tentang tanggung jawab secara profesional namun mengedepankan pendidikan yang masih mereka enyam sebagai prioritas. Sang kapten menjelaskan, perubahan jadwal bermain adalah hal paling krusial saat menjadi profesional. Biasa bermain dari jam 8 malam sampai tertidur, gabung dengan NARA mengharuskan mereka disiplin waktu agar tak tertinggal dalam sekolah maupun berlatih.

NARA tak membebankan latihan terlalu keras. Cukup dua jam di hari sekolah sehingga tak mengganggu proses belajar rutin. Komunikasi bukanlah kendala karena sudah terbiasa dengan memanfaatkan discord. Kumpul-kumpul cuma dilakukan bila mengikuti turnamen offline atau harus membahas sesuatu.


source: Instagram offcial @naraesports

Perjalanan anak muda ini masih panjang namun skill mereka patut diperhitungkan. Dengan banner NARA Esports mereka pun coba-coba ikut Piala Presiden regional Makassar. Dari seluruh peserta yang terdaftar, bocah SMA ini finish di peringkat tiga. Masih gagal wakili Makassar ke Jakarta, namun tetap prestasi bila menilai tingkat persaingan yang lebih ketat dari turnamen terakhir mereka menangkan.

Sebuah pengalaman menyenangkan dan prospek menjanjikan untuk NARA Esports. Meski sudah tergabung dengan tim profesional, pihak sekolah dan organisasi mengedepankan edukasi selesai tepat waktu. Berkat torehan juara, langkah mereka jadi juara kelas lebih mudah karena membuka mata sekolah akan bakat yang dimiliki anak didiknya.

Perhatian pun dituangkan dengan membentuk eskul esports dan memberi nilai plus setiap menjuarai perlombaan untuk tiap mata pelajaran. Bisa jadi program tambahan di SMK Telkom Makassar bakal banjir peminat kalau insentifnya seperti itu. Belum lagi kesempatan mewakili nama sekolah ke event HSL season 2, dan turnamen lainnya.

SMK Telkom Makassar dan NARA Esports jadi bukti proses regenerasi atlet esports yang berhasil. Buah nekad para sponsor dan penyelenggara mementingkan akar rumput ketimbang turnamen dengan nama dan tim besar sebagai daya jual. Jalan NARA Esports masih panjang, begitupun HSL Season 1 yang baru masuk fase liga.

Mampukah SMK Telkom Makassar alias NARA Esports membuktikan lagi kedigdayaannya?