Kalah di Final, SFI Queen Runner Up FSL Elite 2019!

Basitullah
13/06/2019 14:26 WIB
Kalah di Final, SFI Queen Runner Up FSL Elite 2019!
Grumpy x SFI Queen

Partai lanjutan dari Female Esports League (FSL) Elite 2019 yang mempertemukan 4 tim MLBB wanita terkuat se-Asia Tenggara telah selesai pekan lalu. SFI Queen yang menjadi wakil Indonesia di ajang tersebut, harus rela menyerahkan takhta terkuat pada Grumpy, tim tuan rumah, di babak final.

Lantas, apa yang terjadi selama dua hari penyelengaraan turnamen FSL, pekan lalu?

Hari Pertama - Group Stage

Awal yang sangat mulus dicapai SFI Queen di hari pertama penyelenggaraan event FSL Elite 2019. Mampu menang tiga kali berturut-turut dalam format Best of Two (BO2) Round Robin, SFI Queen bisa dibilang terlalu IMBA untuk musuh-musuhnya. Bahkan mereka mampu mengalahkan tim yang paling diwaspadai jauh sebelum FSL Elite terselenggara, yakni Bren Esports Victress.

Menang 3 kali, SFI Queen dapatkan 9 poin, disusul Bren Esports Victress dan Venus Vixens dengan 4 poin karena hanya dapatkan 1 kali kemenangan dan sekali seri. Paling buruk performanya di hari pertama adalah Grumpy karena menelan 3 kali kekalahan sehingga tidak mendapatkan apa-apa alias 0 poin.

Harus bertanding sebanyak 6 kali untuk masing-masing tim, tentu babak group stage di FSL Elite 2019 ini menguras habis stamina di hari pertama. Poin yang didapatkan di group stage hari pertama akan menentukan posisi pada babak playoffs hari kedua. SFI Queen yang huni posisi terbaik lawan posisi 4 (Grumpy), sementara Venus Vixens dari posisi 2 akan kembali bersaing dengan Bren Victress Esports yang menempati posisi 3.


Hari Kedua - Playoffs

Sebagai pemuncak yang berada di atas angin, SFI Queen dengan mudahnya menaklukkan Grumpy (2-0) dan membuat Grumpy terjun bebas ke jurang lower bracket. Menggunakan sistem Double Elimination BO3, tentu ini memudahkan SFI Queen karena bertanding lebih sedikit menuju final dibandingkan tim yang jatuh ke lower bracket. Begitu pula dengan Bren Victress Esports yang berhasil menjatuhkan Venus Vixens menemani Grumpy dengan skor cukup ketat 2-1.

SFI Queen langsung melanjutkan pertandingan melawan Bren Victress Esports yang diketahui sebagai rival terberatnya. Hanya saja, kekuatan tim perwakilan Indonesia masih jauh di atas rivalnya itu, sehingga SFI Queen menang telak 2-0 dan langsung menuju final. Mereka yang terperosok ke lower bracket mati-matian berjuang agar dapat setidaknya satu kesempatan lagi untuk kembali berhadapan dengan SFI Queen.

Tim yang berhasil bangkit dari jurang lower bracket ternyata Grumpy yang pada awal pertandingan hari kedua berhasil ditumbangkan SFI Queen. Grumpy yang sejak group stage tampil tidak maksimal, berjuang sekuat tenaga di lower bracket dan membuahkan hasil ke babak final setelah menumbangkan Venus Vixens dan Bren Victress Esports.

Entah dapatkan angin segar atau strategi baru darimana, performa tim Grumpy naik seketika dan cukup membuat siapapun yang mengikuti kompetisi hari kedua ini terkejut. SFI Queen yang seharusnya dapat mengatasi pertandingan melawan Grumpy, dibuat benar-benar kewalahan. Berbagai strategi yang dilancarkan SFI Queen, dimentahkan begitu saja oleh Grumpy. Ketat memang, hanya saja yang berhasil menghancurkan turret terakhir-lah yang menjadi juara, momen tersebut tak didapatkan SFI Queen sama sekali.

Sehingga, SFI Queen yang sedari awal turnamen menang dengan mudah dan berada dalam posisi terbaik, harus dikalahkan Grumpy yang secara tiba-tiba menanjak naik dari keterpurukannya. Kalah 3-0, membuat SFI Queen harus merelakan titel juara FSL ELITE 2019 kepada Grumpy.


Wawancara SFI Queen

Berusaha mencari tahu hal ihwal di balik kekalahan ini, Tim Esports.ID lempar beberapa pertanyaan lagi kepada SFI Queen lewat manajernya, Evan Handoyo.

1. Meskipun belum menjadi juara, namun bisa mencapai final sudah merupakan pencapaian yang sangat baik khususnya untuk tim wanita dari Indonesia. Pengalaman apa yang didapat SFI Queen selama 2 hari penyelengaraan event FSL?

SFI Queen: "Menjadi tim yg bertanding offline di tingkat Asia Tenggara tentu menjadi pengalaman yg luar biasa.. ditambah kami para player yg selama ini nemiliki domisili berbeda bisa berkumpul menjadi moment yg tak terlupakan."

2. Melihat pencapaian yang sangat baik di hari pertama event, SFI Queen berhasil menang banyak dan dapatkan skor tertinggi di grup. Lantas, apa yang terjadi di hari kedua? Bisakah diceritakan kondisi yang terjadi di lapangan? Apakah ada penurunan performa dari SFI Queen sendiri?

SFI Queen: "Dari sebelum kompetisi dimulai, kami sebenarnya sudah waswas dengan tim Grumpy. Kami sudah sering memperhatikan gerak-gerik tim Grumpy jelang FSL Elite, dan kami akui permainan mereka memang yang paling rapi di antara yang lain. Kami sudah sepakat untuk memberikan yang terbaik untuk melawan tim Grumpy. Tetapi kami akui bahwa kekalahan SFI Queen atas tim Grumpy disebabkan karena tim mereka memang jauh lebih kuat secara  draft  maupun strategi."

3. Berada di posisi 2, tentu banyak hal yang harus dibenahi oleh SFI Queen agar ke depannya bisa tampil dengan performa yang lebih maksimal. Apa yang akan dilakukan SFI Queen setelah ini? Hal apa saja yang akan diperbaiki?

SFI Queen: "Untuk target ke depan, sementara sih belum ada. Tetapi setelah kehadiran kompetisi FSL, aku melihat makin banyak tim esports besar yang mulai merekrut tim ladies. Jadi menurutku ini langkah pertama yang baik buat perkembangan scene kompetisi khusus perempuan, nggak hanya di Indonesia, tapi di negara lain juga."

4. Boleh minta sepatah - dua patah kata untuk fans yang telah mendukung SFI Queen hingga saat ini?

SFI Queen: "Terima kasih buat semua dukungan kalian dari awal kami terbentuk hingga sekarang.. Tanpa dukungan dari kalian, kita bukan apa-apa. It's easy to blame when your favorite is lose, but it take courage to stand and keep support when your favorite is lose, so we do appreciate and big thanks for those who keep stay for support and take us as your favorite."

Selamat untuk Grumpy dan maju terus SFI Queen!