Esports

Meta Aneh MPL S5, Jangan Tiru di Ranked Match!

Billy Rifki
18/02/2020 08:06 WIB
Meta Aneh MPL S5, Jangan Tiru di Ranked Match!
MPL Season 5

Tiap edisi Mobile Legends Professional League kerap menyajikan hal-hal di luar nalar pemain ML kebanyakan. Meta-meta aneh dan draft inovatif tak sesuai tradisi ranked match tak jarang langsung dihakimi penonton. Tak terkecuali, meta-meta kreatif di MPL Season 5.

Esports.ID mengamati beberapa keputusan unik tim peserta MPL S5 yang sukses besar mengungkap strategi rahasia mereka. Tapi, sebaiknya netizen ML yang ilmunya sedikit apalagi cuma punya rank Epic jangan coba-coba praktekin meta ini saat matchmaking yah.

Apa saja meta aneh MPL Season 5 sejauh ini?

- Pharsa Offlane

Minggu lalu di hari ketiga week-2 mempertemukan partai besar Alter Ego kontra RRQ Hoshi. Sang raja yang lagi winning streak berhasil disikat oleh Alter Ego berkat drafting unik.

Salah satu kunci kemenangan AE saat itu adalah pemilihan Pharsa yang digunakan oleh Yam. Uniknya, hero ini tidak di plot jadi midlane atau support, melainkan di adu 1 on 1 sebagai offlane.

Yam langsung unjuk gigi di match perdananya melawan R7 RRQ Hoshi yang digadang-gadang sebagai offlaner terbaik. Memang, Pharsa bisa di solo kill beberapa kali, tapi Ia juga sukses membuat R7 tak banyak kontribusi dalam teamfight dan menyarangkan pick off balasan.

Dengan disable komplit dari Pharsa plus burst magic damage tinggi, RRQ tak menyangka kalau draft seperti ini mampu memberi kekalahan pertama di MPL S5. Sejujurnya, bukan cuma RRQ yang terkejut, penonton di venue dan rumah tak menyangka pilihan hero dari Alter Ego.

- No Tank Draft - 2 MM Draft

Juara MPL 4 dan M1, EVOS Legends bersua ONIC di hari terakhir week-2. Kedua tim punya sejarah pertemuan panjang menjaga reputasi sebagai tim ML terbaik Indonesia. Namun, EVOS dengan percaya diri tinggi berhasil memperpanjang rekor unggul atas ONIC dengan strategi yang tak biasa.

Match pertama misalnya, EVOS mengambil dua hero marksman sebagai core. Wann dan Rekt jadi pilot untuk Claude serta Kimmy. Tentu, Kimmy bisa memberi magical damage bila mengantongi item mage namun melihat sejarah EVOS, Kimmy biasanya cuma dipakai oleh Rekt sebagai MM andai dia bosan memakai Claude.

Selain itu, game ini juga mempertontokan keberanian EVOS dengan tak memilih hero tank. Padahal, peran hero tank sangat penting untuk melindungi rekan, terlebih draft EVOS kebetulan punya 2 MM. Strategi tanpa tank sudah mereka praktekan ketika menghadapi RRQ, sayang saat itu belum berhasil.

Bukannya bermain ekstra cover, EVOS memilih agresif sejak awal dengan dukungan Abyssal Arrow dari Selena dan mobilitas Chou. Hal sama kembali terjadi di game kedua, kali ini core EVOS sudah normal dengan kombinasi MM-Mage, tapi masih minus tanker. Satu-satunya andalan EVOS untuk tahan badan cuma Terizla yang sejatinya diposisikan offlane.

- Turtle Draft

Permainan Bigetron mencuri perhatian sejak bergulirnya MPL S5. Diungkap sang pelatih, kekuatan Bigetron yang utama adalah disiplin. Loh? Hubungannya apa dengan meta? Korelasinya adalah mereka mampu membayangkan sebuah draft dan mengeksekusi cara bermain paling rapih walau di mata orang strategi tersebut dianggap mustahil.

Ambil contoh match Bigetron vs Genflix Aerowolf. Annisa dan kawan-kawan memilih 4 hero yang "empuk-empuk". Nana, Diggie, Harith dan Karrie kalau disatukan dalam ranked match mungkin bakal buat kalian bad mood, tapi tidak dengan Bigetron yang melihat komposisi ini sempurna.

Kenapa? Draft Bigetron punya kelebihan dalam war karena kaya disable plus anti-crowd control. Segala inisiasi ke arah Bigetron jadi sia-sia berkat perlindungan dua support Nana dan Diggie. Formasi ini melindungi satu sama lain sekaligus efektif melancarkan serangan balik mematikan seketika musuh masuk menyerang. 

Rencana Bigetron dengan draft ini adalah tidak bermain pick off, counter attack lalu menjatuhkan objektif. Butuh komunikasi dan kekompakan tinggi untuk bisa diterapkan sempurna, oleh karena itu pasti sulit buat pemain ML biasa mencontek strategi ini.

- Uranus Offlane

Satu lagi meta penting yang ditunjukan Bigetron adalah pemilihan Uranus. Tank satu ini sebenarnya sangat tahan banting berkat regenerasi besar plus efek shield. Tapi bukannya dimanfaatkan jadi tank, BTR army melihat Uranus lebih cocok jadi offlane, utamanya menahan pos 3 lawan.

Uranus tak perlu repot-repot memikirkan kill, atau menang laning, cukup menjaga turret sambil terus pukul-pukulan dengan offlane lawan sampai keempat temannya punya cukup farm. Bahkan, peran ini sukses besar bila musuh terpancing melakukan gank ke arah Uranus yang sendirian. Hero ini sulit ditaklukan, bisa kabur dan bertahan di lane tanpa perlu sering pulang ke base untuk regen.

- Lemon Faramis

Sudah sejak lama Lemon dikenal dengan pick hero yang aneh. Week pertama MPL S5, midlaner berjuluk alien ini memainkan Cyclops dan Faramis. Khusus nama terakhir, Lemon menunjukan potensi maksimal sang hero support mage ini dengan pendekatan ala kamikaze.

Hero yang dikenal karena kemampuannya menghidupkan kawan ini membuat RRQ unggul karena agresi yang dilancarkan Lemon. Lemon membuat musuh tak nyaman dalam farm, memunculkan tendensi untuk waspada melihat pergerakan Lemon yang aktif pindah-pindah lane.

Dalam game kedua el clasico RRQ Hoshi vs EVOS Legends week pertama, Lemon mengamankan keunggulan besar untuk core utamanya. Wizzking saat itu unggul sampai dua level dibanding Wann dan Rekt di kubu EVOS.

Lemon tak memprioritaskan farm saat memakai Faramis, namun melihat kesempatan untuk war terus menerus. Kalau musuh terlalu defensif, ia akan memaksa mereka untuk keluar menyerangnya.

Tidak banyak pemain yang mengerti cara mengeksploitasi kekuatan Faramis. Hanya sosok seperti Lemon yang punya pikiran dan skill mumpuni untuk bermain seperti itu.

Itu dia beberapa meta unik yang sudah terungkap di MPL Season 5. Musim masih panjang dan pasti bakal ada kejutan lainnya dari para peserta. Sobat Esports sudah coba-coba meta di atas belum?