Esports

NACC, Turnamen Mobile Legends Komunitas Pertama di Amerika

Billy Rifki
13/04/2021 15:14 WIB
NACC, Turnamen Mobile Legends Komunitas Pertama di Amerika
youtube

Game besutan Moonton, Mobile Legends lebih dikenal luas oleh gamer di wilayah Asia Tenggara termasuk Indonesia. Meski di dua edisi kejuaraan dunia Mobile Legends, M1 dan M2 menunjukan kalau ada juga nafas kompetitif gamer dari Eropa sampai Amerika Selatan yang memainkan game ini, namun tak banyak petunjuk terkait perkembangan Mobile Legends di sana.

Namun, pada 12 sampai 17 April 2021 mendatang sobat Esports bisa melihat event NACC, North America Challenger Cup. Event ini disebut jadi acara resmi komunitas Mobile Legends pertama di Amerika Utara. Meski begitu, tak semua peserta berasal dari Amerika saja. Selain 11 tim dari wilayah USA, ada 4 tim lain dari Meksiko dan 1 perwakilan Kanada mengikuti ajang NACC.

Mungkin penonton dari Indonesia akan asing melihat tim-tim peserta NACC, namun ada satu tim yang juga mengikuti kontes M1 beberapa waktu silam, tim Gosu turut serta di ajang ini. Hadiah yang diperebutkan ke-16 peserta senilai $10.000 USD atau sekitar 146 juta rupiah plus 100.000 Diamonds Mobile Legends.

Kalian bisa saksikan aksi NACC hari pertama pada video di atas. Wah kalau region lain sudah mulai bangkit komunitas Mobile Legendsnya, bukan tak mungkin kejuaraan dunia nanti bakal lebih ramai pesertanya.

Meski bukan game terpopuler, faktanya berdasarkan data dari Sensor Tower, Mobile Legends termasuk game yang paling banyak dimainkan dan meraup keuntungan besar di Amerika. Sejak perilisan perdana bulan November 2016, region Amerika diperkirakan telah menyumbang keuntungan sebanyak $25 juta USD.

Dibandingkan dengan pesaingnya seperti Arena of Valor atau Vainglory, Mobile Legends tercatat pernah mendulang profit sebesar $2 juta USD pada Juni 2018. Sedangkan, di bulan yang sama AOV dan Vainglory malah cuma mengumpulkan 720 ribu USD.

Amerika Serikat sendiri merupakan pasar ketiga terbesar Mobile Legends di dunia. Secara persentase, Amerika Serikat berkisar di angka 12%, Indonesia diurutan kedua dengan nilai 19% lalu Malaysia dengan total 21%.