4 Alasan Kenapa MLBB Tak Masuk ke Asian Games 2022

Billy Rifki
09/09/2021 16:15 WIB
4 Alasan Kenapa MLBB Tak Masuk ke Asian Games 2022
esports.id

Event Olimpiade terbesar se-Asia yakni Asian Games 2022 di Hangzhou, Cina akan memulai upacara pembukaannya pada tanggal 10 September mendatang dan ditutup pada 25 September. Untuk kali pertama, di ajang ini akan ada perebutan medali di cabang esports.

Total ada 8 game yang jadi cabang olahraga plus dua cabor eksibisi. Daftar game esports tersebut adalah : Arena of Valor, Dota 2, Dream Three Kingdoms 2, EA SPORTS FIFA, HearthStone, League of Legends, PUBG Mobile, Street Fighter V dan AESF Robot Masters serta AESF VR Sports untuk cabor eksibisi. Banyak pertanyaan dikalangan gamers, kenapa Mobile Legends tidak jadi salah satu cabor di Asian Games? Setidaknya, ada 4 alasan kenapa MLBB tidak diikutsertakan pada ajang ini.

- PEMILIHAN GAME DITENTUKAN OLEH AESF (Asian Electronic Sports Federation)

Di artikel sebelumnya, dijelaskan bahwa AESF selaku pihak penyelenggara event esports di Asian Games 2022 bertugas menentukan dan memilih game yang akan dipertandingkan. Salah satu syaratnya adalah memiliki nilai-nilai olimpiade berdasarkan penilaian dari AESF dan Olympic Council of Asia (OCA).

Pada akhirnya, terpilihlah ke-8 game di atas tanpa memasukan Mobile Legends meskipun titel satu ini cukup populer di Asia.

- MOBILE LEGENDS TIDAK DI JADI CABOR EKSIBISI DI ASIAN GAMES 2018

Dari beberapa titel game yang ada, beberapa diantaranya merupakan cabor eksibisi di ajang Asian Games 2018 Jakarta. Heartstone, Arena of Valor dan League of Legends adalah beberapa contoh game esports yang dipertandingkan di Asian games 2018.

Kehadiran AoV sendiri sepertinya menutup pintu bagi Mobile Legends secara kedua game ini dimainkan dalam media yang sama yakni mobile gaming. Sementara DOTA 2 dan LOL bisa berdampingan karena keduanya punya basis masa yang besar di Cina dan beberapa tim dari sana juga cukup berprestasi.

- MOBILE LEGENDS KURANG "BESAR" DI CINA

Harus diakui, penetrasi Mobile Legends memang agak sulit di pasar Cina. Kehadiran Arena of Valor, League of Legends PC dan Wild Rift membuat Mobile Legends lebih fokus untuk menggarap market lain di luar negeri Tirai bambu.

Negara penyelenggara sendiri punya hak untuk menentukan game apa yang akan mereka pertandingkan. Tak heran, AOV beserta LOL lebih dipilih untuk dilombakan ketimbang Mobile Legends melihat besarnya fan base di sana serta perbandingan prestasi yang negara Cina raih dari tiga titel game tersebut.

Menurut penuturan dari berbagai forum, bermain Mobile Legends di Cina sendiri tidak muda karena Cina membatasi penggunaan Google Play atau App Store, maka bermain Mobile Legends membutuhkan akses khusus dan ada kendala-kendala jaringan yang menganggu pemain di sana. Tak heran kalau pemain di Cina lebih memilih game yang lebih ramah diakses meski ada aplikasi Mobile Legends khusus di Cina.

- MOBILE LEGENDS MENGEMBANGKAN MARKET DI REGION LAIN

Sulitnya menembus pasar Cina membuat Mooonton harus cerdik mencari pasar potensial. Setelah berhasil mengukuhkan diri sebagai game mobile terpopuler di Asia Tenggara, bisa dilihat kalau Mobile Legends lebih memilih meluaskan sayapnya ke Timur Tengah dan Amerika Utara.

Timur Tengah punya iklim yang cukup menggeliat di industri esports, sementara Amerika Utara adalah "lahan basah" karena budaya PC gaming masih kental di sana. Makanya, Mobile Legends memilih memberi pengaruh di kedua region tersebut ketimbang memaksakan diri hadir di event Asian Games dengan menggelar event kualifikasi menuju M3 di Desember mendatang.

Untuk ajang serupa, Mobile Legends pernah tampil di SEA Games 2019 serta PON XX Papua 2020 yang saat ini masih berlangsung.

Itu dia 4 alasan MLBB tidak hadir di Asian Games 2022, apakah kalian punya pendapat lain?