Tangguh di LEN 2023, Tim Gryffin "Ogah" Masuk MPL

Billy Rifki
05/10/2023 04:10 WIB
Tangguh di LEN 2023, Tim Gryffin "Ogah" Masuk MPL
Esports.ID Interview

Tim Gryffin jadi salah satu tim yang banyak diperbincangkan di Liga Esports Nasional 2023. Mendominasi di Liga 2 dengan jadi pemuncak klasemen tanpa terkalahkan, Gryffin berhasil promosi ke Liga 1 dan bakal menantang 11 tim lainnya dari jalur undangan, slot wild card dan tim promosi Liga 2 lainnya.

Tim asal Badung, Bali ini rupanya pernah ditawarkan LEN 2023 untuk langsung masuk Liga Esports Nasional via jalur undangan. Namun, tim memilih ikut dari liga 3 karena alasan yang cukup nyeleneh, malas berurusan dengan administrasi. Meski harus babak belur mengikuti proses kualifikasi yang panjang, Gryffin banyak mendapat pelajaran dan jam terbang yang membantu mereka kian matang di Liga 2.

Diungkap oleh sang manajer tim, Ariel, lawan di Liga 2 sebenarnya tidak mudah, namun anak-anaknya punya ambisi besar sekali di Liga Esports Nasional. "Kebetulan kita lagi ambis banget, ambisinya besar banget di LigNas (Liga Nasional) di luar objektifnya adalah uang. Karena kalau kita berkaca ke MPL itu stepnya jauh banget. Jadi ini ada Liga Esports Nasional kenapa ngga kita gas banget. Kita bahkan sempet ditawarin kualifikasinya yang tertutup, yang pro tapi kita lebih milih open qualifier. Sebenernya kita ngga mau pusing masalah administrasi dan lain-lain, yaudah gas aja," ucapnya kepada Esports.ID.

Sepanjang berjibaku di kualifikasi Liga 3, Gryffin juga menganalisa calon lawan di pro tim hingga ketemu celah mengalahkan mereka. Fakta unik yang diungkap Ariel, tim Gryffin jarang sekali melakukan scrim karena rutinnya pertemuan dengan tim komunitas di turnamen lain. Beberapa lawan yang sering mereka jumpai diantaranya, Padjajaran Esports, HFX sampai Kagendra. Keputusan ini cukup efektif karena membuat strategi mereka sulit ditebak.

Kian dekat dengan kejayaan dan popularitas, Ariel mengungkap hal unik yang jadi prinsip tim Gryffin. Ia mengaku berpikir dua kali kalau ingin gabung ke MPL. Ia malah memilih menjual pemain ke anggota franchise league tersebut. Beberapa contoh jebolan tim Gryffin diantaranya Alberttt yang kini main di ONIC, Xorizo di BTR sampai Reyy Dewa United.

"Karena kita kan tim daerah di Bali ya, memang kita ambisinya di tim komunitas aja nggak ke pro tim. Misalnya anak-anak punya potensi, masa depan lah di esports, kalian lebih baik trial aja gabung tim lain. Contohnya Panser di EVOS Holy, Alberttt, abis itu Xorizo, Munster dan Reyy yang sekarang di Dewa United. Kalau masuk MPL sih pertimbangnya mungkin possible, cuma kalau MDL sih kurang. Karena banyak tim komunitas yang kita ngga nyangka di kompetisi ini. Misalnya ada HFX dan lain-lain, tapi ternyata ada tim lain yang jago juga," sambung sang manajer.


Ariel, Manajer tim Gryffin

Ariel menyebut tantangan di Liga 1 bakal jauh lebih seru, apalagi ada tim-tim baru seperti Pendekar, Raja dan Dewa yang dikenal sebagai tim dengan kekuatan "financial". Keikutsertaan tim tersebut di Liga 1 juga karena mengakuisisi slot wild card. Ariel berpendapat uang semata tak bisa membentuk tim kuat, tapi lebih ke arah chemistry tim yang harus terbentuk.

"Harusnya sih bisa bersaing, tapi membentuk tim ngga segampang itu. Karena kalau lu beli tim atau pemain jago tapi ngga punya chemistry, lima-limanya ngga punya satu objektif, ya sama aja ngga bakal jadi apa-apa. Ini bukannya meremehkan, tapi kalau melihat dari bocoran rosternya kaya Raja Esports, cukup okelah. Apalagi komunitas MLBB cukup sempit jadi player-playernya masih satu circle," 

Performa Gryffin di Liga 2 disebut Ariel bukan peak performance timnya. Ia yakin timnya terus belajar dan terus menyiapkan berbagai rencana agar tampil lebih galak di Liga 1 Liga Esports Nasional. "Try hard aja buat kalahin kita," tutup Ariel sebagai pesan berperang kepada lawan-lawannya di Liga 1. Mampukah tim Gryffin mendominasi Liga 1 LEN 2023?