Patenkan Regulasi, Filipina Persulit Gelaran Turnamen Esports

Rendy Lim
12/01/2018 13:00 WIB
Patenkan Regulasi, Filipina Persulit Gelaran Turnamen Esports
Philippines' Games and Amusements Board

Akhir-akhir ini, kamu mungkin mendengar banyak berita tentang tim-tim besar angkat kaki dari Galaxy Battles yang diadakan di Filipina pada 19-21 Januari 2018. Team Secret, Virtus.Pro, Team Liquid, OpTic Gaming, hingga Team Kinguin memutuskan untuk mundur dari Galaxy Battles setelah adanya pernyataan dari pemerintah Filipina yang akan melakukan tes anti obat-obatan terlarang kepada para peserta. Kamu bisa membaca berita selengkapnya tentang mundurnya tim-tim ini di artikel ini.

Badan pemerintah Filipina, Games and Amusements Board (GAB) yang bertanggung jawab atas olahraga dan kompetisi yang diadakan di Filipina mengeluarkan banyak peraturan mengenai industri eSports di negara bawah pimpinan Presiden Rodrigo Duterte. Tahun lalu, GAB berikan official recognition kepada professional gamers sebagai atlet di bawah hukum Filipina. Hal tersebut membuat mereka bisa melewati persyaratan seperti drug test, dikarenakan saat mengajukan permohonan lisensi eSports, para atlet telah terlebih dahulu melewati rangkaian tes, termasuk penggunaan obat-obatan terlarang.

Beban Biaya Penyelenggara Turnamen eSports di Filipina

Dokumen Resolution No. 2017-21 diberi nama ‘Guidelines Governing the Conduct of Electronic Sports (E-Sports) in the Philippines', berisi tentang cara dan prasyarat untuk mendapatkan izin, harga, serta ketentuan untuk mengadakan turnamen di Filipina. Dalam dokumen tersebut juga ditegaskan bahwa setiap pro gamer yang berpartisipasi dalam turnamen eSports di Filipina harus memiliki izin, terlepas apakah mereka warga negara Filipina, atau bukan.

Pihak penyelenggara turnamen eSports juga harus membayar kembali sejumlah uang untuk mendapatkan izin dari GAB. Nominal uang yang wajib dibayar adalah 800 pesos atau sekitar US$16 per hari, untuk setiap jenis game yang dipertandingkan dalam turnamen tersebut. Selain itu, pihak penyelenggara harus pula memberikan 3 persen dari keuntungan penjualan tiket, televisi, radio, kepada pemerintahan Filipina.

Turnamen yang masuk ke dalam kategori professional adalah turnamen dengan prizepool di atas 10.000 pesos atau sekitar $200 USD. Hal ini tentu saja akan menimbulkan permasalahan bagi penyelenggara turnamen kecil yang harus mengeluarkan uang lebih agar dapat menyelenggarakan turnamen. Kemudian harga yang harus dibayar untuk mendapatkan lisensi pro player adalah sekitar 800 pesos, sedangkan bagi managemen dan coach harus membayar lebih. Lisensi tersebut berlaku selama 1 tahun.

Lisensi Pro Gamer, Pemicu Gagalnya Galaxy Battles Major?

Permasalahan ini tentu kembali memunculkan pertanyaan, apakah peraturan super-ketat namun bertujuan mulia ini yang telah menggagalkan status Major dari turnamen Galaxy Battles? Pemerintah Filipina masih tetap meminta untuk menyediakan lisensi pro gamer kepada para peserta turnamen. Namun untuk masalah tes obat-obatan terlarang, hanya player yang wajib menjalani tes tersebut.

Bagaimana pendapat sobat eSports.id? Apakah di Indonesia, kita juga perlu menerapkannya untuk mencegah penyebaran narkoba?