Steam Awards 2017: Penghargaan dan Apresiasi Komunitas Gamer

Billy Rifki
04/01/2018 15:38 WIB
Steam Awards 2017: Penghargaan dan Apresiasi Komunitas Gamer
Steam Awards

Kali kedua penghargaan Steam Awards digelar dan dalam rentang waktu hampir sebulan sejak 21 Desember  2017 hingga 4 Januari 2018, komunitas gamer telah mendedikasikan satu suaranya untuk merefleksikan rasa apresiasi tertinggi dan euforia mereka atas masing-masing game yang masuk kategori.

Tiap kategori pun telah memunculkan sang pemenang, bukan semata-mata yang terbaik, namun penghargaan berdasarkan kriteria unik serta menarik. Langsung saja kita lihat para pemenangnya di bawah ini!

  1. Choices Matter: The Witcher III - Wild Hunt

Witcher III jadi yang terpopuler berdasarkan pilihan komunitas gamer untuk game yang menyajikan variasi plot dan pilihan-pilihan skenario yang terus berganti seiring keputusan yang diambil oleh gamer. Tak mengejutkan, karena action role-playing game besutan CD Projekt RED ini memang kantongi penilaian maksimal 10/10 di Steam, 10/10 via Gamespot, dan 9,3 dari IGN.

  1. Mom’s Spaghetti: PlayerUnknown’s Battlegrounds

Game yang paling fenomenal di tahun 2017 dengan mempopulerkan genre battle royale dan seni bertahan hidup yang intens jadi daya tarik maksimal bagi para gamer. Berdasarkan deskripsinya, bisa dibilang kategori ini menggambarkan perasaan kita saat menanti masakan favorit yang dibuat oleh sang Ibu tercinta. Perasaan senang bercampur semangat dan hype merupakan luapan emosi sama yang dirasakan waktu memainkan PUBG di tahun ini.

 

  1. Labor of Love: Warframe - Plains of Eidolon

Salah satu game dengan penilaian tinggi di Steam (9/10), hasil kreasi dari developer indie Digital Extremes. Game ini telah rilis sejak 25 Maret 2013 dan terus mendapat perhatian dari sang kreator sehingga membuat gamer urung meninggalkan game ini. Atas dedikasi dan 'kasih sayang'-nya, Steam anugerahkan titel “Labor of Love” untuk game Warframe: Plains of Eidolon

 

  1. Suspension of Disbelief: Rocket League

Kategori yang pantas untuk menggambarkan game dengan unsur-unsur tidak masuk akal atau sulit terpikirkan, bahkan untuk konsep imajinatif sebuah game. Namun terlepas dari ke-absurd-annya, Rocket League pantas menerima penghargaan ini. Sekumpulan mobil yang dihadapkan dengan mobil lainnya, mesin-mesin bertenaga roket, beradu untuk .. bermain sepakbola!! Bila kamu mengira game dengan penilaian 9/10 di Steam ini hanya beruntung jadi pilihan gamer, nyatanya Rocket League telah menangkan GotY, Sports Game of the Year, dan Best Multiplayer Game di tahun rilisnya 2015.

  1. The World is Grim Enough, Let's Just All Get Along : Stardew Valley

Kedamaian dan harmonis adalah unsur paling penting di kategori ini, tidak ada aksi kekerasan dan kekacauan, hanya ada kamu, para penduduk, dan aktivitas sehari-hari sebagai petani. Aroma Harvest Moon: Back to Nature terasa kental di game ini, namun bukannya merasa skeptis, komunitas gamer justru merasa dekat dan tergugah jiwa nostalgianya. Mendapat respon positif dari para game, rating 10/10 dari Steam, 9/10 via Gamespot, dan 4,5/5 dari Microsoft, ditambah beberapa penghargaan lainnya, termasuk Breakthrough Award di ajang Golden Joystick Award 2016.

  1. No Apologies: The Witcher –Enchanced Edition-

Tidak ada yang sempurna, termasuk video game. Apapun yang terjadi, ada beberapa video game yang akan selalu kamu cintai dan mainkan terlepas dari kekurangannya. The Witcher – Enhanced Edition – adalah salah satu game yang selalu menjadi kesayangan, meski akan selalu ada sekelompok gamer yang kecewa dengan pemegang rating 9/10 dari Steam, 4,7 di GOG, dan 86% positive review via Metacritic. Like I care..!?

  1. Defies Description: Garry’s Mod

Awalnya, game ini adalah mod original dari game Half-Life 2, namun mendapatkan rilis sendiri di tahun 2006. Pihak developer game hanya menyediakan alat bagi kalian memodifikasi game, sementara sisanya kamu mainkan sendiri. Agak sulit menjelaskan game ini, karena kamu bisa lebih mengerti bila memainkannya langsung. Fakta bahwa tiap nominasi di kategori ini merupakan game yang “agak” membingungkan. Tapi bila kamu ragu apakah Garry’s Mod adalah game bagus, rating 10/10 di Steam dan skor 95% review di Steam DB seharusnya bisa lebih meyakinkanmu.

  1. Cry Havoc and Let Slip The Dogs of War: Just Cause 3

Tidak ada aturan bagaimana kamu harus bermain. Bebas dan lepas ciptakan kekacauan. Game bergenre Action-Adventure satu ini pasti jadi pelepasan stres terbaik bagi yang menjalani hari-hari dengan mentaati aturan dan norma-norma yang mengekang setiap harinya. Untuk penilaian, game ini dapat top rating dari 6 reviewer ternama, sehingga pantas mendapat tambahan Steam Awards.

  1. Haunts My Dreams: Counter Strike: Global Offensive

Tidak ada batasan kapan kamu harus berhenti atau harus mulai bermain. Game ini adalah pecahan memori yang selalu akan kamu ingat dan idamkan untuk segera dimainkan kembali. Tidak hanya CS:GO, tapi ada DOTA 2, Factorio, Dark Souls III, Civilization VI, yang juga masuk sebagai nominasi. Semua pilihan game di sini akan menyita waktumu untuk dimainkan, tapi nyatanya sesedikit apapun waktu yang kamu pun rela dikorbankan demi memainkan 'hanya satu game lagi' dari titel-titel tersebut.

  1. Soul of Vitruvius: Rise of the Tomb Raider

Kategori ini mendorong para developer untuk menciptakan karakter permainan terbaik. Dan Lara Croft, sebagai tokoh utama dalam game ini tampil makin ciamik secara visual, begitu juga dengan environment tempat dia berhinggap dan melalui rintangan sekaligus memetakan puzzle seiring petualangannya.

  1. Whoaaaaaa, Dude! 2.0: The Evil Within 2.0

Menitikberatkan elemen kejutan, kengerian, dan hal-hal gila butuh nyali bagi pemain yang ingin mencobanya. Dengan rating 9/10 dari Steam dan 8/10 di IGN, tidak hanya unsur horror yang bakal bikin bulu kudukmu berdiri, namun alur cerita mengalun dan perlahan mencekik rasa penasaranmu saat memainkan game ini.

  1. Best Soundtrack & Ever Better Than I Expected: Cuphead

Menyabet dua penghargaan untuk soundtrack terbaik dan kualitas game yang “lebih” seru dari ekspektasi, Cuphead bisa jadi tantangan permainan baru. Kualitas visual dan gameplay di Cuphead juga begitu sederhana layaknya kartun antara tahun 1920 hingga era 1930-an. Alih-alih sedang bermain game, akan lebih pas jika Cuphead diibaratkan seperti membaca komik yang ceritanya kita mainkan. Studio MDHR sebagai developer indie ini melakukan pekerjaan yang sangat baik dan penghargaan dari Steam sangat pantas disematkan kepada Cuphead dengan rating 10/10, 4,5 dari Microsoft, dan 4,6/5 di GOG.

Ada game Steam favorit kamu dalam daftar pemenang di atas, guys?