Game Party Japan 2018, Awal Geliat eSports di Jepang

Rendy Lim
13/02/2018 14:21 WIB
Game Party Japan 2018, Awal Geliat eSports di Jepang
Google Images

Minggu lalu adalah sebuah sejarah bagi dunia eSports Jepang. Game Party Japan 2018 merupakan event major eSports pertama yang diadakan di Jepang sejak event eSports mendapatkan persetujuan dari pemerintah Jepang. Perubahan regulasi ini juga didorong dengan rencana untuk eSports yang akan masuk menjadi Olympic pada tahun 2024.

Perubahan regulasi tersebut akhirnya memungkinkan turnamen dengan prize pool besar dapat diadakan di Jepang. Event pertama yang dilaksanakan dengan penerapan aturan tersebut adalah Game Party Japan minggu lalu di Chiba. Turnamen-turnamen eSports terkenal diadakan sana seperti Call of Duty: WWII dan Street Fighter V Arcade Edition, Tekken 7 hingga game lokal Jepang yang populer Puzzle & Dragons dan Monster Strike. Prize pool total yang tersedia pada turnamen tersebut mencapai US$300.000 dan juara 1 mendapatkan sekitar US$73.000.

Vice President JESU, Hirokazu Hamamura

Selain mendapatkan hadiah uang dalam turnamen tersebut, pemenang juga mendatkan lisensi pro player. Lisensi ini dicetuskan oleh Japan Esports Union (JESU). ‘Ini adalah sebuah langkah awal yang besar” ungkap vice president JESU, Hirokazu Hamamura “Hal yang penting menurut kami dalah untuk atlit eSports Jepang dapat menjadi bintang. Dan kami rasa hal tersebut dapat terjadi”..

Representasi dari International Esports Federation IeSF, Leopold Chung juga turut hadir minggu lalu dan bertemu dengan JESU Official. Lisensi yang diterbitkan oleh JESU dipercayai penting oleh Chung karena membantu mereka dalam kontrak bersama tim, serta perlindungan ketika mereka sudah pensiun.

Perusahaan-perusahaan gaming besar juga hadir dalam Game Party Japan 2018, Nintendo, Sega, Namco, Capcom, Konami adalah perusahaan yang merupakan pendobrak industri gaming. Meskipun demikian, eSports di Jepang cukup tertinggal jika dibandingkan dengan negara-negara di US dan Eropa. Kebanyakan masyarakat Jepang masih lebih memilih solo console game, tapi berkat perubahan ini semoga semakin banyak pro player yang hadir dari Jepang yah!