Esports

Tencent Khilaf Lagi! Uji Patenkan 'Auto Chess' di Cina

Christian Ponto
01/03/2019 10:34 WIB
Tencent Khilaf Lagi! Uji Patenkan 'Auto Chess' di Cina
Semakin Menggiurkan, Siapa 'Pemenangnya'?

Dari sumber terpercaya dan figur populer di komunitas di DotA (sekaligus manajer Team Secret), mencuat info menarik akan upaya 'pencaplokan' trademark Auto Chess di Cina. Dilansir dari Unikrn News, Matthew 'Cyborgmatt' Bailey, ungkap adanya 8 perusahaan yang ajukan permohonan merek dagang ini, termasuk di antaranya adalah Tencent Games dan Netease.

Hal ini seakan langkah respon perusahaan-perusahaan besar tersebut untuk mendominasi pemasaran produk bertitel Auto Chess di negara berpenduduk terbesar di dunia tersebut. Dengan catatan, bila rumor bahwa Valve (atau pihak lain) akhirnya membuat versi standalone dari mod fenomenal di DOTA 2 ini.

Faktanya, tak dinyana Dota Auto Chess bisa begitu digemari baik oleh hardcore gamer DOTA 2, bahkan para casual gamer, sehingga bisa mendongkrak jumlah user melebihi angka 3 juta subscriber.

Bukan Tencent Games, bila tidak tertarik 'mencaplok' semua hal yang menarik minat besar para gamer khususnya kalangan muda. Apalagi demi usaha menghalangi peminat lain mendapatkan hak pendistribusiannya di Cina, dan Tencent sepertinya siap lakukan apapun untuk memperolehnya lebih dulu.

Berdasarkan infonya juga, pihak Chinese Trademark Office of National Intellectual Property Administration tengah bersiap mempertimbangkan salah satu dari kedelapan perusahaan sebagai pemegang brand resmi dari Auto Chess di Cina.

Beredarnya kabar ini, tentu kian menguatkan indikasi akan hadirnya versi standalone dari Dota Auto Chess (meski mungkin hadir dengan titel berbeda). Soal perilisannya di Cina, kemungkinan pesaing utamanya hanya berkutat antara Tencent dengan Netease. Tapi, bagaimana di belahan dunia lainnya?

Meski, sejauh ini badan legitimasi trademark di Amerika Serikat belum menunjukkan gelagat akan hal ini, tapi kemunculan rumor ini bisa 'menyentil' perusahaan raksasa seperti Blizzard maupun Riot Games, misalnya. Bersama Activision, Blizzard bisa saja 'mengekor' Tencent dan membalikkan situasi dengan caplok trademark baru dari mod populer gim milik Valve, seperti yang pernah terjadi dengan DotA.

Lagipula, Tencent masih punya 'andil' dalam Activision-Blizzard, sehingga niat mereka untuk memuluskan kepemilikan Auto Chess rasanya lebih berpeluang besar, secara global pula! Meski lebih kecil kesempatannya, namun Netease sendiri masih miliki hubungan baik dengan Blizzard terkait perilisan gim-gim mereka di Cina. Sementara itu, Riot Games bisa masuk sebagai perpanjangan tangan dari Tencent bila ingin merambah pasar di luar Cina. 

Rasanya, tidak lama lagi kita bisa menikmati versi permainan Dota Auto Chess, atau nama apapun yang dirilis resmi nanti, sebagai standalone game. Perusahaan besar mana yang lebih kamu pilih untuk mengelolanya?