Dalam industri esports, kadang kita hanya memperbincangkan tentang pemainnya saja. Merekalah yang dapat sorotan media dan uang juara berlimpah.
Tapi tahukah kamu kalau profesi di dunia esports tak cuma pemain saja? Salah satu alternatifnya menjadi wasit esports. Layaknya laga sepakbola atau basket, sosok pengadil juga diperlukan di pertandingan esports. Hal ini guna mencegah terjadinya kecurangan seperti penggunaan cheat atau memanfaatkan bug.
ESPORTS REFEREE ACADEMY 2020
Untuk menjawab kebutuhan akan wasit esports berkualitas, IESF alias International Esports Federation membuka kembali Esports Referee Academy 2020.
Akademi wasit esports ini adalah ajang pembekalan kurikulum dan materi pelatihan yang disingkronkan dengan publisher-publisher game esports mainstream sehingga lulusan dari akademi ini memiliki standar yang ideal.
Ajang ini bermula akibat kandidat dari Mind Sports South Africa (MSSA) Thomas Brown mengikuti kursus wasit di Yinchuan, Cina pada tahun 2016. Hebatnya, Thomas Brown bisa mendapat nilai tinggi sampai jadi wasit kepala di ajang Grand Final WCA yang berlangsung di Beijing.
IESF pun tergerak untuk membentuk Komisi Wasit untuk menjawab kebutuhan akan wasit-wasit berkualitas. Adapun tugas dari Komisi ini adalah :
KHUSUS ANGGOTA IESF
Pelatihan wasit ini tampaknya tidak bisa diikuti sembarang orang. Minimal, ia harus mendaftarkan diri pada organisasi anggota IESF. Indonesia termasuk dalam 56 anggota IESF yang diwakili oleh IESPA.
Organisasi ini telah terdaftar sejak tahun 2013 dan memiliki Komite Wasit Esports Indonesia beranggotakan 22 wasit. Hanya member dari IESF yang bisa menyeleksi dan menominasikan perwakilan yang memenuhi persyaratan.
Bila berkaca dari gelaran akademi wasit esports di tahun sebelumnya, beberapa kriteria yang dicari dari wasit berkualitas adalah :
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|