Untung-rugi Donasi Judi Online untuk Streamer & Komunitas Esports

Billy Rifki
22/09/2023 03:52 WIB
Untung-rugi Donasi Judi Online untuk Streamer & Komunitas Esports
Esports.ID, Youtube Ferry Irwandi, deduktif.id

"Buat semua influncer yang sudah mempromosikan judi-judi online ini, gua cuma mau bilang ke kalian kalau kalian lihat berita ada orang yang bunuh diri karena judi online, atau ada orang yang mati karena judi online, atau ada yang ngebunuh karena judi online, maka tangan kalian berdarah atas orang-orang ini,"
Quote by Ferry Irwandi, Content Creator

Kasus judi online makin marak dan kian meresahkan untuk masyarakat Indonesia. Menurut data dari website MPR, kriminalitas yang disebabkan oleh judi online menyumbang 10-15% kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang berujung pada kejahatan lokal lainnya di Indonesia. Parahnya lagi, judi online belakangan memakai metodelogi kamuflase untuk menutupi ilegalitas mereka dengan menjelma menjadi "game online" yang terkesan lebih ramah dan cuma buat senang-senang.

Saking mulusnya penyamaran mereka, sempat mencuat unggahan artis tanah air yang turut mempromosikan situs judi online. Dalam sematan gambar artikel di deduktif.id, terpampang potongan gambar dari Nikita Mirzani, Amanda Manopo dan Chelsea Veronnia yang ketiganya memperlihatkan interface halaman judi online. Selang beberapa waktu, postingan dari Nikita dilaporkan kepolisian sampai ketiganya menghapus unggahan tersebut dari beranda Instagram mereka.

Promosi situs judi online tak cuma berlangsung di Instagram, Youtube juga jadi sasaran marketing mereka. Memanfaatkan para influncer termasuk dari kalangan gamer yang punya basis viewers tinggi. Situs judi ini memanfaatkan fitur donasi atau saweria yang biasanya jadi cara bagi para viewers memberi dukungan materil bagi streamer favoritnya. Selepas donasi diberikan, bakal muncul teks yang biasanya dibacakan oleh streamer beserta jumlah donasi yang telah masuk.

Dari pengamatan, situs judi ini punya pola memberikan donasi dalam jumlah besar, ada juga yang kecil namun berkala disertai dengan template tulisan yang mempromosikan keunggulan situs mereka agar tersiar kepada viewers. Saking seringnya situs tersebut melakukan donasi, nama situs tersebut diucap berulang-ulang oleh para streamer hingga jadi sebuah marketing yang disebut sebagai brand recall. Brand recall menyebabkan munculnya memori baru tanpa sadar kepada para viewers akibat pengulangan pengucapan slogan, tagline sampai nama brand itu sendiri hingga akhirnya mereka penasaran dan tertarik mencoba. Sedikit banyak hal ini turut menyumbang kepada tingkat perjudian online di Indonesia yang kian pesat bahkan menempati posisi pertama sebagai negara pengguna situs slot online tertinggi di dunia dengan 212 ribu pengguna.

Terkait donasi fantastis situs judi, beberapa reaksi streamer cukup tersentak mendapati dompet digital mereka disumbang nominal tebal sampai terkesan all-out membacakan kalimat promosi yang dirancang para situs judi. Sedikit contoh ekspresi streamer game favorit kalian bisa dilihat di konten Youtube berikut buah karya dari Ferry Irwandi. Tak cuma menyertakan cuplikan reaksi streamer disumbang duit budget marketing situs judi, Ferry juga mengulas sebab maraknya judi online di Indonesia dan bagaimana transformasi mereka sampai saat ini. Pembahasan lengkapnya bisa kalian saksikan juga di video atau link berikut.

Status judi atau perjudian sendiri di Indonesia terpampang jelas sebagai aktivitas kriminal yang dilarang dalam Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan transaksi elektronik mengatur tentang larangan perjudian elektronik. Pun dengan promosi judi online, pelaku bisa terancam jerat pidana dan UU ITE dengan hukuman 6 sampai 10 tahun penjara.

Lantas, apakah dalih menerima donasi tanpa peduli sang pemberi dana adalah situs judi dibenarkan hanya demi keuntungan semata? Bukankah adsense dari Youtube, endorsement dari produk legal lain dan donasi tulus dari penonton cukup untuk mengisi pundi harta mereka? Masih perlukah duit panas bisnis ilegal juga jadi bagian dari sumber pendapatan? Apa benar kalau tanpa donasi situs judi, keluarga dan cicilan mereka bisa tidak terpenuhi? Rasanya tidak separah itu. Sumbangan para viewers mungkin tak seberapa dibanding uang donasi situs judi, namun merekalah orang yang benar-benar mendukung para content creator agar tetap eksis dan bisa berkarya sampai harus merogoh kocek pribadi demi sebuah hiburan.

Setidaknya, para streamer bisa peka terhadap situasi dan bersikap tegas menolak bentuk sumbangan dari situs judi sebagai itikad baik untuk menjernihkan dan membentengi komunitas termasuk fan base mereka sendiri dari ancaman judi online. Sudah cukup komunitas esports berbenah dari perilaku toxic, jangan sampai buaian judi online yang disuarakan tanpa sengaja para streamer gaming tambah memperkeruh masalah yang ada di masyarakat khususnya komunitas esports Indonesia.

Penegakan hukum butuh waktu untuk menuntaskan dampak judi online secara menyeluruh. Cara terbaik bagi kita adalah sadar diri untuk menjaga jarak dengan iming-iming judi online dan menolak tegas segala bentuk kerjasama yang mempromosikan perjudian.