Bintang lapangan hijau asal klub Inggris, Arsenal, yakni Mesut Ozil harus menanggung konsekuensi atas komentarnya terkait perlakuan terhadap umat Muslim Uighur di Xinjiang, Tiongkok. Melalui akun Twitter pribadi miliknya, Ozil memuat postingan bernada kecewa sehubungan isu penindasan masyarakat yang ia sebut Turkistan Timur.
Tanpa babibu lagi, pemerintah Cina langsung mengambil tindakan keras dan menghapus keberadaan karakter in-game pemain sepakbola asal Turki ini di konten gim eFootball PES 2020 (khusus versi Tiongkok). Bahkan, hal ini juga secara tidak langsung ikut menyeret Arsenal, sebagai klub yang menaunginya, ketika pihak CCTV Cina membatalkan penayangan siaran pertandingan Arsenal vs City (15/12) kemarin.
#HayırlıCumalarDoğuTürkistan ?? pic.twitter.com/dJgeK4KSIk
— Mesut Özil (@MesutOzil1088) December 13, 2019
Pemicu kontroversi ini sebenarnya merupakan pandangan pribadi Mesut Ozil, sosok pemain sepakbola muslim yang dikenal taat, namun tudingan ke pemerintahan Cina dianggap tidak berdasarkan fakta dan hanya berita palsu belaka. (baca terjemahan postingan Ozil, via link berikut)
"Saya tidak tahu apakah [Mesut Ozil] sendiri sudah pergi ke Xinjiang. Tetapi, tampaknya ia telah ditipu berita palsu, dan bahwa penilaiannya dipengaruhi oleh pernyataan yang tidak benar," tandas Geng Shuang, selaku Jubir Kementerian Luar Negeri di Cina, via AFP. "Selama dia memiliki akal sehat, dapat membuat perbedaan yang jelas antara benar dan salah, serta tetap menegakkan prinsip-prinsip objektivitas dan keadilan, maka dia akan melihat Xinjiang yang berbeda."
Negeri Tirai Bambu ini memang terkenal selalu merespon keras berbagai pernyataan ataupun tudingan miring terhadap pemerintahan sah di Cina. Terlebih kritikan pedas dari sosok berpengaruh seperti Mesut Ozil yang cukup memiliki fans di negara tersebut. Sejumlah pihak dan kalangan media pun langsung membalas balik, sekaligus membentengi diri.
"Ozil telah menghancurkan citranya di hadapan penggemar di Cina, dan ini akan berdampak serius pada Arsenal," bunyi salah satu tulisan di China Global Times, terkait kecaman Ozil terhadap pemerintahan setempat. Menurut klaim mereka, tudingan adanya kamp penahanan kaum minoritas Muslim di Xinjiang tidak benar, karena hanya merupakan fasilitas pusat pendidikan kejuruan.
Kini, dampaknya terus meluas sampai 'keberadaan' Mesut Ozil di konten gim eFootball PES 2020. Gim kreasi Konami, dan dirilis oleh NetEase di Cina, yang dihilangkan. Sehingga seluruh fans gamer PES di Cina, khususnya mereka yang suka memainkan klub Arsenal harus merelakan tampil tanpa aksi menawan eks pemain Real Madrid ini.
Tapi, untungnya Konami tidak 'melarang' penggunaan karakter Mesut Ozil di versi internasional dari eFootball PES 2020. Bila mengacu banyak kasus pemain esports yang memancing kemarahan masyarakat di Cina, maka nasibnya akan kian dipersulit, apalagi bila sampai pada suatu keharusan untuk bertanding di negeri Tembok Raksasa tersebut! Bagaimana pendapatmu, Sobat Esports?
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|