Esports

Bermodal Pemain Muda, Pelatih Timnas eFootball IESF Bali Optimis Juara!

Billy Rifki
29/11/2022 15:00 WIB
Bermodal Pemain Muda, Pelatih Timnas eFootball IESF Bali Optimis Juara!
esports.id interview

Dari enam kategori game yang dipertandingkan di IESF Bali ke-14, salah satunya adalah eFootball. Indonesia sebagai tuan rumah punya potensi menjanjikan untuk berjaya di nomor ini. Tentu, semua tergantung dari persiapan seleksi nasional serta para atlet yang berpartisipasi dalam seleksi.

Coach eFootball timnas untuk IESF Bali, Adhie Qwa optimis Indonesia bisa meraih juara di eFootball. Apalagi Indonesia punya banyak bakat di game sepakbola virtual, meski para pemain top yang sedang merumput di liga utama masih belum gabung ke pelatnas. Ia pun menjelaskan kepada Esports.ID bagaimana proses persiapan timnas eFootball jelang digelarnya IESF Bali ke-14.

"Kalau dibilang talent, iya kebanyakan. Jadi semua yang seleknas ini memang yang terbaik, belum lagi yang nanti masuk dari juara liga IFel, nanti setelah selesai liganya kita langsung nanti empat orang itu ketemu empat orang dari seleksi terbuka dan juga nanti baru ada kualifikasi dari seleknas ini," ucapnya.

Untuk latihan sendiri, Qwa masih fokus pada evaluasi para pemain seleknas dengan scrim menyilang. Ini untuk menemukan kelemahan dan kekuatan tiap peserta sambil membenahi kekurangan mereka.

"Kalau untuk sekarang scrim internal aja artinya kita latihan menyilang gitu, A ketemu B, A ketemu C. Tapi itu saling catat semua hasil skornya, kita lihat top performed-nya. Nanti kita ada diskusi juga kita lihat apa sih kendalanya, kenapa bisa begini? Dan juga saya sudah ngomong sama semua player di pelatnas, nanti kita diskusi tidak ada lagi namanya bawa nama tim A, tim B, tim C. Kita satu visi satu misi sharing aja semuanya, kenapa bisa tendangannya begini atau apa, semuanya terbukalah,"

Baru setelah liga IFel usai, peserta pelatnas dapat kunjungan dari salah satu player asing yakni Indominator. Esports.ID sempat melihat pemain asal Belanda ini berlatih tanding dengan para peserta pelatnas secara bergilir. Walau potensi Indonesia menjanjikan, peta kekuatan lawan juga jadi hal penting untuk dipelajari. Untuk itu, Qwa sudah mewaspadai ancaman tim kuat dari Eropa. Namun, ada keuntungan tak terlihat menurut Qwa karena eFootball adalah game "baru", sehingga tak semua pemain yang diunggulan bisa beradaptasi dengan baik di game ini.

"Kalau untuk lawan kita ngga milih-milih, siapapun itu yang penting kita sudah siap. Tapi Eropa masih bagus yah, tapi gini eFootball ini game baru, semuanya ngereset semua pemainnya artinya mereka sama-sama belajar semua. Tapi saya lihat anak-anak Indonesia sudah bagus banget yah, tinggal di hari H aja nanti. Siapapun wakil dari Indonesia itu pasti yang terbaik,"

Ucapan Qwa ada benarnya. Berkaca dari jalannya Nusapay IFel League 1, dua pemain asing yakni Indominator dan Guifera gagal bersinar menghadapi pemain lokal. Terlepas dari reputasi besar mereka di titel PES, eFootball rasanya bukan game yang bisa seenaknya mereka mainkan dengan hanya modal mekanik di game versi lama. Qwa pun mengungkap alasannya kenapa kedua pemain asing tersebut gagal bersinar bermain di Indonesia.

"Kalau saya lihat di negara mereka, kaya di Belanda itu komunitasnya ngga terlalu banyak jadi kelihatan sudah orangnya itu-itu aja. Di Indonesia ini luar biasa, yang sekarang di pelatnas ini itu rata-rata umurnya 20an semua. Ada yang tahun 2001 kelahirannya, ada yang 97, 96 jadi sudah jelas artinya regenerasi kita bagus dan kedepannya sudah okelah," tambahnya.

Terakhir, sang pelatih menegaskan kembali kalau ia menargetkan juara untuk siapapun wakil eFootball dari Indonesia nanti. Baginya, berlaga di IESF Bali ibarat bela negara mengingat ajang tersebut jadi perkumpulan puluhan lebih negara yang akan berkompetisi memperebutkan titel juara umum. Terlebih Indonesia sebagai tuan rumah pastinya tak mau malu gagal berjaya di rumah sendiri. 

"Kalau saya target juara, harus juara. Harus saya tanamkan motivasi itu kepada atlet ya. Artinya biar mereka yang dipilih itu ada rasa tanggung jawab karena kita ini bukan main-main loh. Ini bela negara, panggilan negara, jadi biar mereka fight-nya dapet,"

Empat peserta seleknas nantinya bakal diadu lagi dengan empat peserta dari IFel Liga 1 yang baru merampungkan turnamennya Minggu malam kemarin. Babak grup dari eFootball IESF Bali sendiri akan dimulai 7 Desember mendatang sementara Indonesia sudah menanti di 8 besar.

Mampukah timnas eFootball mewujudkan target juara di IESF Bali?