Apa yang pertama kali kalian pikirkan ketika mendengar kata Monyet? Mungkin kalian menjawab hewan, kebun binatang, atau bahkan pisang. Namun akan berbeda jawabannya jika kalian bertanya kepada komunitas Valorant Indonesia. Mereka mengenal ‘Monyet’ sebagai seorang pemain duelist handal dengan permainan yang mematikan. Sebagai informasi, ‘Monyet’ merupakan nickname dari Cahya Nugraha, pemain Valorant dari ONIC Esports.
Cahya Nugraha merupakan pria kelahiran pulau Dewata yang hobi bermain game sejak ia kecil, sama seperti kebanyakan dari kita. Cahya mulai terjun ke dunia esports pada tahun 2018. Saat itu dia cukup jago bermain CS:GO dan memutuskan untuk mengikuti sebuah turnamen LAN di Bali. Sejak saat itu Cahya sadar bahwa karir di dunia esports merupakan pilihan yang ingin dia tekuni.
Ilustrasi turnamen LAN
Ketika Valorant dirilis oleh Riot Games pada pertengahan tahun 2020 silam, pemain yang mengidolakan s1mple ini turut mencicipi Valorant. Dengan pengalamannya bermain CS selama beberapa tahun, tidak sulit bagi Cahya untuk mencapai peringkat tinggi di Valorant sejak CS:GO dan Valorant menawarkan gameplay yang cukup serupa.
Seperti yang kita ketahui, Riot Games gencar sekali membuat turnamen regional sejak awal perilisan Valorant. Dimulai dengan Ignition series hingga kini VCT, Riot Games melakukan semua itu untuk membangun ekosistem esports Valorant secara global. Cahya yang sadar akan hal tersebut akhirnya mulai memfokuskan diri berlatih di game Valorant di sela kesibukannya belajar.
Ignition Series 2020/Valorant
Bicara soal nickname, Alasan mengapa Cahya memilih ‘Monyet’ cukup unik. Dikatakan kepada Esports ID, ketika dia bermain CS:GO dulu, temannya sering mengatakan bahwa Cahya bermain seperti monyet. Dia sering melompat-lompat sambil menembak. Oleh karena itulah Cahya memilih ‘Monyet’ sebagai nicknamenya di Valorant. Selain menjadi pembeda, nama tersebut juga memiliki sejarahnya tersendiri.
Sebelum bergabung dengan ONIC Esports, Monyet sempat bertanding bersama beberapa tim di turnamen-turnamen lokal dan menunjukan hasil yang positif. Monyet dikenal sebagai pemain yang agresif dan didukung dengan aim impresif. Agent duelist favoritnya adalah Jett.
Ajakan untuk bergabung bersama ONIC Esports hadir ketika ValdyN, salah satu roster dari ONIC Valorant, menghubungi Monyet dan mengajaknya untuk trial bersama tim sebagai pemain ke-5. Menyadari bahwa itu adalah kesempatan yang baik baginya untuk memulai karir, Monyet tidak menyia-nyiakan ajakan tersebut.
Usia Monyet bisa dikatakan cukup muda saat terjun ke dunia esports. Pria kelahiran tahun 2005 itu baru saja masuk ke SMA namun di bulan depan dirinya sudah mewakili Indonesia di turnamen se-Asia Tenggara. Bersama ONIC Monyet berhasil memenangkan beberapa turnamen lokal hingga puncaknya pada Valorant Challengers Indonesia week 1.
ONIC G/Valorant OneUp
Tim ONIC G berhasil menjadi juara Challengers Indonesia stage 3 week 1 terlepas dari perjalanan mereka yang cukup sulit. Mereka harus berhadapan dengan juara bertahan BOOM Esports di semifinal dan rising star Bigetron Astro di grand final. Meski begitu, mereka melewati rintangan tersebut dan berhasil menjadi jawara di kompetisi tersebut.
Kesuksesan Cahya di scene kompetitif Valorant tentu tidak terlepas dari peran keluarganya yang suportif. Ketika mengetahui bahwa Cahya hendak dikontrak oleh ONIC Esports, keluarganya mendukung 100% atas keputusan yang dipilih. Mereka juga memberikan keleluasaan baginya untuk berlatih di rumah untuk mempertajam bakatnya.
Untuk masalah pendidikan, sejak awal pandemi tahun lalu sekolah sudah menerapkan program online learning. Dengan online learning para siswa/i akan memiliki lebih banyak waktu luang. Cahya memilih menghabiskan waktu luang tersebut untuk mengasah kemampuannya lebih baik lagi. Sebagaimana ungkapan 'usaha tidak pernah mengkhianati hasil', Monyet juga turut meraih gelar MVP dari Challengers Indonesia stage 3 week 1 dan bersama ONIC, dia dan 2 tim lainnya akan menjadi wakil Valorant Indonesia untuk bertanding di level SEA.
ONIC Monyet mendapatkan MVP di Challengers Indonesia stage 3 week 2/Valorant OneUp
Perjalanan Monyet tidak berhenti sampai di sini. Rencana Monyet selanjutnya adalah memenangkan SEA Challengers Playoff dan mendapatkan slot ke Masters Berlin. Sedangkan untuk target pribadi, bermain di Valorant Champions merupakan tujuan akhir dari Monyet.
“Impian gue saat ini sih buat bisa bertanding di turnamen Valorant terbesar di dunia, Valorant Champions,” ujarnya dalam sesi wawancara bersama Esports ID. Bagaimana pendapatmu Sobat Esports? Semoga Cahya 'Monyet' Nugraha bisa mewujudkan semua impiannya yah!
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|