Semakin dekat menuju APAC Predator League 2018, pencarian juara DOTA 2 terkuat se-Asia Pasifik, yang akan digelar tanggal 19 Januari nanti. Di babak main event yang berlangsung di Mall Taman Anggrek, Jakarta, ada 8 tim perwakilan negara-negara kawasan Asia Pasifik yang memperebutkan gelar juara, dan tentunya prizepool sebesar US$150.000 (sekitar 2 miliar rupiah).
Indonesia, sebagai tuan rumah, masih mencari perwakilan terbaik melalui kualifikasi terlebih dulu setelah penyisihan di berbagai kota usai terselenggara. Delapan tim yang bertahan, terdiri 4 tim pro (Rex Regum Qeon, The Watcher, BOOM.ID, EVOS Esports) dan 4 tim hasil open qualifier (Pondok Gaming BarracX, Evos Cubs, Obelix, Destructor Gaming).
Tim terbaik Indonesia nantinya akan menghadapi perwakilan dari Filipina (Quid Pro Quo), Malaysia (Geek Fam), Thailand (Alpha Red), Singapura (Ten Twenty), Hong Kong (Azure eSports), India (Signify) dan Sri Lanka (We Say NO!). Lalu bagaimanakah peta kekuatan kedelapan tim? Termasuk pemenang final kualifikasi terakhir dari peserta Indonesia?
Keempat tim pro Indonesia pastinya miliki peluang lolos lebih besar menghadapi kekuatan-kekuatan baru. Bukan hanya semata skill individu, karena pengalaman dan kematangan strategi pastinya keunggulan utama bagi tim sekelas BOOM.ID, RRQ, dan EVOS.
Sementara, The Watcher yang tergolong nama baru, berisi pemain-pemain lama dengan jam terbang tinggi, sehingga patut diperhitungkan sebagai calon juara. Apalagi di Group Stage, performa The Watcher juga cukup mentereng.
Lantas, apakah tim-tim amatir akan menyerah begitu saja? Keempat tim hasil kualifikasi telah buktikan durabilitas dan keuletan mereka hadapi perjalanan panjang menuju final Indonesia. Artinya, keempat tim ini punya potensi untuk memberikan perlawanan sengit karena karakter dan gaya bermain yang belum diketahui oleh tim profesional.
Salah satu yang terkuat dan paling gencar mengikuti berbagai turnamen adalah PG.BarracX. Tim yang sedang giat-giatnya menjajaki kancah tertinggi kompetisi DOTA 2 di Indonesia ini kaya prestasi walau belum berumur lama. Tim yang dimotori oleh Ramz ini bisa jadi batu sandungan bagi tim pro bila tidak tampil sekuat tenaga.
Main Event: Paling Patut Diwaspadai
Peserta babak utama APAC Acer Predator League adalah tim terbaik yang berhasil juarai kualifikasi nasional di negaranya masing-masing. Paling berat tentu saja Geek Fam, yang mana sering menjadi pengganjal beberapa tim Indonesia di sejumlah turnamen internasional sebelumnya, salah satunya BOOM.ID yang harus menyerah di turnamen ZOTAC Cup Premier. Selain merebut gelar juara di ZOTAC Cup, Geek Fam juga juara pertama di kompetisi ProDota Cup SEA #8. Begitu pula dengan EVOS yang kalah pada kualifikasi ESL One Genting 2018.
Tim lainnya memiliki level kekuatan yang bisa dibilang setara dengan tim-tim terbaik Indonesia saat ini. Jadi dukungan dari supporter tanah air sangat berarti untuk meningkatkan semangat dan motivasi para duta tanah air ini dalam berlaga di main event. Yuk, bagi sering menggunakan hastag #IndoPride, saatnya beri dukunganmu dengan datang di tanggal 19-21 Januari, di Mall Taman Anggrek. Curahkan semangat yang terbaik hingga titik darah penghabisan demi tim Indonesia. Go Go Go!!
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|
Solo MMR |
---|
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |