Esports

Keluh Kesah EG dan Kiat 'Pengorbanan' Demi Kejayaan Tim

Billy Rifki
20/03/2018 11:03 WIB
Keluh Kesah EG dan Kiat 'Pengorbanan' Demi Kejayaan Tim
Esports.id

Kedatangan tim idola macam Evil Geniuses di GESC Indonesia Minor pastinya tak bisa dilewatkan, terlebih bagi para awak media untuk jalani sesi interview. Dalam momen tanya-jawab singkat yang disediakan pihak GESC, formasi lengkap EG hadir dan menjawab pertanyaan sekaligus curahkan segala keluh-kesah yang mereka alami.

Salah satu yang cukup disorot adalah pengalaman Rasmus 'MiSeRy' Filipsen dengan iklim public games di SEA, hingga dirinya sampai mengaku frustasi ketika terjun langsung merasakan pedihnya aroma toxic pemain pubs di region ini, yang sepertinya jauh lebih termahsyur daripada playernya.

"Aku temui banyak pemain gunakan Tinker, dan mereka spam di tiap pertandingan sampai aku tak bisa berbuat apapun," jawab MiSeRy, ketika ditanya kru Esports.ID di sesi wawancara. "Sangat membuat frustasi!" Hal yang sudah bukan lagi kisah baru sebenarnya, karena seperti yang dialami oleh Sheever dan Capitalist, keduanya pernah main bareng untuk mencoba ranked match di server SEA. Dari tujuh permainan, mereka kalah sebanyak 6 kali.

Pertanyaan berlanjut ke Syed 'Sumail' Hassan dan Clinton 'Fear' Loomis, perihal hubungan mereka yang sudah seperti layaknya ayah dengan anak, dan cenderung memberi efek positif ke dalam tim. Suatu perubahan yang diumumkan oleh EG sejak awal musim dengan mengubah dinamika tim dan menyesuaikan meta 'zaman now' yang begitu gemar memberi tekanan pada midlane.

Fear, sebagai sosok 'pelindung' Sumail rela emban peran midlane untuk beri 'anaknya' keleluasaan di offlane. Hasilnya, EG tunjukan performa menanjak dan tentunya juara di GESC kemarin (18/3).

Tapi, apakah dengan perubahan ini, Sumail akan memendam kerinduan bermain sebagai midlaner, terlebih masih terngiang di ingatan para fans bahwa dirinya merupakan pengguna Storm Spirit terbaik?

"Aku sangat menikmati peran offlaner sekarang, terlebih kami memiliki pemain mid yang sangat baik seperti Fear," tandas Sumail, paparkan perasaannya mengenai posisinya sekarang. “Jujur, aku tak terlalu merindukannya (bermain di mid - red)”.

Berkaca dari peran midlane rada unik yang dilakoninya di beberapa laga terakhir dengan kerap berkorban demi Sumail, Fear pun melontarkan alasannya. Berikut pula klarifikasi apakah dirinya menikmati peran mid saat ini, atau memang berniat kembali isi role yang lebih sesuai.

Namun, Fear secara mantap meyakinkan bahwa dia masih merasa tertantang untuk lakoni peran mid. Beradu skill dengan para midlaner muda yang miliki semangat tinggi, Fear jadi lebih terpacu untuk terus berlatih tiap hari agar bisa mengimbangi mereka. Sementara untuk posisi yang paling menyenangkan, Fear memilih posisi carry karena bisa punya kesempatan kantongi banyak uang serta membantu tim.

Demikian kira-kira keluh kesah dari EG, sobat eSports. Ternyata dalam tim itu terdapat strategi pengorbanan seperti yang dilakukan Fear kepada Sumail. Jadi, jangan kira kalau mati dalam DOTA 2 itu selalu berarti cupu, melainkan ada garis besar yang biasanya diinginkan suatu tim. Hanya saja kita kurang menyadarinya.

Upcoming Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Ongoing Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Video Pilihan
Solo MMR
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
Team MMR
1 Team Falcons 1621
2 CyberBonch-1 1520
3 Team Spirit 1515
4 Tundra Esports 1503
5 Cloud9 1497
6 BetBoom Team 1496
7 Team Liquid 1462
8 Aurora.1xBet 1455
9 VGJ Storm 1450
10 Unknown 1429