Main Event TI8 di Depan Mata, Liquid Berpeluang Bertemu VP dan PSG.LGD

PaiN Gaming dan Invictus Gaming harus mengikhlaskan diri tersingkir dari penobatan tim DOTA 2 terbaik dunia tahun ini. The International 8 kini berlanjut ke main event di tanggal 20-25 Agustus mendatang dengan menyisakan 16 tim terbaik.

Liquid yang lambat panas pada akhirnya mengunci posisi pertama dan berhak memilih lawan tanding di upper bracket di antara pemangku peringkat 3 atau 4 grup sebelahnya. Begitupun VGJ.Storm yang tetap nyaman di posisi pertama walau drama kebanyakan pelatih menerpa si kuda hitam TI8 ini.

UPPER BRACKET

Liquid versus OpTic

Berhasil ngebut di hari-hari terakhir terbukti manis untuk Liquid, seakan mengulang performa mereka tahun lalu yang harus terbata-bata di lower bracket. Namun kali ini upaya mempertahankan gelar butuh kerja sempurna dan minim kesalahan sehingga Liquid berjaga-jaga agar tak tertimpa sial di laga main event. Mereka memilih OpTic untuk lawan pertama. Pilihan yang masuk akal kalau menimbang lawan lainnya, yakni Newbee yang bakal lebih menyulitkan. Meski keduanya sudah seperti rival abadi sejak 'saling kenal' di TI7.

Di atas kertas, Liquid punya segala sumber daya untuk meredam OpTic dan melaju mulus ke babak selanjutnya. Otak brilian PPD seorang takkan cukup menghambat Liquid yang kuat di segala aspek permainan. Apalagi di babak grup, mereka hampir saja tak lolos yang membuktikan kekuatan mereka belum sepadan untuk disandingkan dengan sang juara bertahan

Virtus.pro versus PSG.LGD

Salah satu laga besar terjadi di hari pertama main event. Bahkan bisa jadi final kepagian antara VP dan PSG.LGD. Terpisah grup membuat keduanya belum ada riwayat siapa yang terkuat di TI8, lagipula bila melihat hasil pertemuan mereka di Pro Circuit sebelumnya, kedua tim bisa saling mengalahkan.

PSG.LGD tuai lebih banyak kemenangan di fase grup, termasuk hasil imbang melawan juara bertahan Liquid, sementara VP tuai banyak hasil seri dari lawan-lawan medioker. Bisa jadi pertanda bahwa beberapa tim mulai tahu cara mengorek titik lemah wakil CIS tersebut.

Paling menarik adalah bukan soal laga besar keduanya, melainkan pemenang pertandingan ini kemungkinan besar menghadapi Liquid yang harusnya bisa lolos dari sekedar OpTic Gaming. Cuma butuh dua game saja untuk bisa memastikan diri di grand final melalui jalur upper bracket.

VGJ. Storm versus OG

Ketahuan memakai dua pelatih mungkin berpengaruh terhadap penampilan VGJ.Storm, buktinya pertandingan terakhir mereka terbantai oleh VP. Khawatir dengan potensi gugur dini, VGJ.Storm menghindari PSG.LGD di hari pertama main event dan memilih OG. Sebuah pilihan jelas dengan menilik performa babak grup yang terlihat timpang antara keduanya karena VGJ.Storm di luar dugaan berhasil memimpin Grup B. Meski OG punya potensi yang sama namun kerap tereksploitasi lawan yang lebih kuat.

Kemampuan dari para pemain kedua tim cukup setara walau Resolut1on sedang gila-gilanya. Berhadapan dengan Topson yang dia nilai sendiri sebagai midlaner yang paling menyulitkan di turnamen The Summit 9, akan sangat menarik menanti pertandingan keduanya.

Evil Geniuses versus Secret

BleedBlue punya kesempatan melenggang ke babak selanjutnya andai mampu mengorek rahasia kekuatan Secret. Dengan tiga pilar mantan rekan Puppey, yakni Fly, s4, dan Arteezy, maka EG punya misi khusus untuk membuktikan bahwa mereka jauh lebih baik dibanding saat berada di bawah arahan kapten legendaris tersebut.

Puppey wajib khawatir sebab performa mereka tak kunjung mengesankan dengan tuai 8 menang dan 8 kalah. Punggawanya pun belum tunjukkan performa baik, seperti YapzOr, MidOne, dan Fata yang bermain masih biasa saja.

The International 2018 Main Event Bracket. #TI8 pic.twitter.com/4kwlazx4bV

— Wykrhm Reddy (@wykrhm) 19 Agustus 2018

LOWER BRACKET

Peta Pertandingan Lower Bracket

Dalam rangkuman singkat, Fnatic yang bertemu dengan Serenity harusnya bisa lolos ke tahap selanjutnya bila tidak meremehkan. Serenity meski tak terlalu meyakinkan setelah kekuatan mereka terekspos di babak grup, masih punya potensi untuk menyamakan kekuatan bahkan melawan tim sekelas Secret dan Virtus.pro yang jelas berada setingkat di atas Fnatic.

Satu wakil SEA lainnya dipastikan harus tersingkir duluan malam nanti karena TNC dan Mineski bertemu di babak main event. Mineski sebelumnya berhadapan dengan Fnatic di group stage, kali ini giliran TNC yang menjajal mereka. TNC sempat menempati posisi dua grup B sebelum perlahan turun ke peringkat enam. Mineski yang jadi tim SEA satu-satunya dengan gelar juara Minor dan Major belum berperforma juara sejauh ini. Tak ada kata kurang persiapan karena gengsi SEA sedang dalam pertaruhan.

Newbee yang menempati peringkat 3 grup B memilih lawan peringkat dua terbawah Grup A. Tapi bisa jadi blunder bagi Newbee karena Winstrike bukan lawan yang familiar bagi mereka. Sempat satu panggung di EPICENTER XL, keduanya tak bertemu karena berbeda grup dan Newbee tak mampu lolos. Mampukah Iceberg dan kawan-kawan ukir kejutan seperti yang orang harapkan layaknya di EPICENTER XL?

Terakhir, perang saudara Vici Gaming dan VGJ.Thunder. Kali ini, keduanya asli asal Cina, namun organisasi utama VG malah terseok-seok di Grup B. Tertinggal jauh dengan 'sepupu' Amerika yang jadi pemuncak grup dan saudara mereka lainnya yang berhasil bertahan di papan tengah. Paparazi sebagai pemain 1on1 terbaik kurang menakutkan dalam pertarungan tim, dan kekuatan VGJ.Thunder hanya bergantung pada pengalaman veteran DDC yang belum pernah absen sekalipun di event The International, serta carry lawas Sylar yang masih menemukan ruang beraksi meski tak muda lagi. 

Tapi VG tuai lebih banyak kemenangan dibanding VGJ.Thunder yang tak banyak perubahan. Permainan mereka terbaca dan kurang variasi dalam strategi, sesuatu yang seharusnya VG bisa manfaatkan. Tim mana yang akan melaju besok malam? Tulis jagoanmu dan alasan kamu mendukungnya di komentar ya!