3 Alasan Penyebab Tigers Babak Belur di Kuala Lumpur Major

Billy Rifki
12/11/2018 10:37 WIB
3 Alasan Penyebab Tigers Babak Belur di Kuala Lumpur Major
Esports.ID

Sangat disayangkan salah satu perwakilan Asia Tenggara, Tigers harus gugur kemarin malam (11/11). Reputasi sebagai juara Minor pertama musim ini tak membuat Pain X gemetar ketika menghadapi tim yang diperkuat dua pemain Indonesia, Muhammad "inyourdream/k'wonderkid" Rizky dan Kenny "Xepher" Deo di laga hidup mati lower bracket Kuala Lumpur Major.

Laga perdana lower bracket dilangsungkan dalam format Bo1, hanya tim pemenang yang bisa melanjutkan kisah di turnamen ini. Bertemu dengan Pain X dari Amerika Selatan, Tigers harus mengakui kekalahan dan menyudahi perjalanan Major pertama mereka.

Tentu banyak kekecewaan, plus cibiran dan makian dari para penonton, baik itu fans maupun bukan. Ada yang salahkan draft, atau sekedar menarik benang merah kalau Tigers memang kalah kelas. Setidaknya, menurut penulis, ada tiga alasan mendasar mengapa Tigers babak belur di Kuala Lumpur Major!

Pertama, faktor kelelahan! Efek perjalanan panjang dari Swedia bisa jadi masih mempengaruhi performa Tigers. DreamLeague 10 selain menjadi event Pro Circuit pertama yang mereka ikuti, namun juga perdana di mana mereka harus pergi meninggalkan markasnya di Asia Tenggara.

Perjalanan ke Swedia memakan waktu cukup lama, sekitar 8 jam bila berangkat dari Kuala Lumpur, begitupun sebaliknya. Kelelahan memiliki dampak serius dalam bertanding, karena akan mempengaruhi kinerja daya pikir seseorang, apalagi DOTA 2 adalah permainan yang sangat mengedepankan kemampuan berpikir serta konsentrasi.

Kondisi jetlag dan lain sebagainya sudah terbukti tidak mudah bahkan bagi pemain profesional lainnya yang sudah lebih sering melanglangbuana ke berbagai tempat seperti di musim Pro Circuit lalu. Paling nyata saat OG berhasil menjuarai The International 2018, mereka pun lantas memutuskan rehat dari turnamen untuk mengembalikan  stamina. Begitupun Team Liquid yang terpaksa harus mundur karena masalah kesehatan.

Beberapa tim lain diketahui datang ke Kuala Lumpur sekitar seminggu sebelum pertandingan, sementara Tigers hanya punya waktu sekitar 2-3 hari untuk bersiap karena waktu perjalanan. Artinya, kondisi tim lawan lebih siap ketimbang Tigers.

Alasan kedua, dampak lain dari faktor kelelahan yakni minim persiapan dan strategi. Tigers masih gunakan draft yang tak jauh berbeda kala mereka memenangkan DreamLeague. Hal yang baik karena menunjukkan konsistensi namun kesalahan fatal karena lawan di KL Major sudah menerkanya.

Dari semua draft Tigers di fase grup dan playoffs, tidak banyak perubahan berarti selain eksperimentasi yang belum teruji. Hero-hero terbaik Tigers di DreamLeague 10 seperti Phantom Lancer, Terrorblade, Lina, Tiny, dan Mirana menderita kekalahan brutal. Meski kita melihat ada pemilihan Magnus, salah satu hero terbaik k'wonderkid, namun bila menyaksikan seksama, tim lawan khususnya pain X telah siap dengan draft tersebut.

Mereka tak khawatir menggunakan hero tak populer seperti Venomancer selama itu mampu mengganggu inisiasi dari Magnus. Hasilnya, pain X menang mudah dalam kisaran waktu 30 menit dan kita disajikan dengan performa paling mengecewakan dari Magnus k'wonderkid.

Kesalahan terakhir adalah kebingungan menentukan core yang harus diprioritaskan. Dalam 5 game di mana Tigers menelan kekalahan, musuh mengetahui kelemahan terbesar Tigers adalah ketidakseimbangan distribusi bantuan. Meski memiliki tiga core yang baik, Ah Jit, k'wonderkid, dan MoonMeander, semuanya membutuhkan sokongan untuk bersinar.

PSG.LGD dan Fnatic misalnya, cukup pintar meninggalkan meta 2-1-2 dan kembali ke 3-1-1 untuk menekan Ah Jit. Sementara MoonMeander seorang diri dipaksa melawan hero yang kuat di laning seperti Necrophos dan Centaur. Selagi k'wonderkid berduel dengan midlaner-midlaner terbaik dunia, berusaha menahan dan menjaga lane seorang diri, support dari Tigers dituntut pula untuk menolong Ah Jit yang keteteran.

Dampak dari strategi tersebut, Tigers tertinggal karena carry mereka tak bisa farm, offlane-nya pun harus mundur meninggalkan lane ke jungle karena hero musuh lebih superior, lantas k'wonderkid yang tak mampu menambah gold dan exp karena jungle sudah diisi oleh rekan offlane. Memang k'wonderkid dan Moon bisa farming jungle berdua namun itu akan membuat proses farming lebih lama karena exp dan gold akan terbagi lagi. Itulah kenapa beberapa kali kita melihat k'wonderkid lebih condong diam di lane walau hasilnya terbunuh.

Setidaknya, turnamen ini menjadi sebuah pembelajaran bagi Tigers dan para fansnya, bahwa masih banyak yang perlu dikejar oleh 1437 untuk menjadikan Tigers tim kuat dunia. Meski diperkuat oleh The Rank One dalam diri k'wonderkid, ketika berbicara level tim maka semua pemain harus menjadi yang terbaik dalam permainannya. Tigers mengakhiri turnamen Kuala Lumpur Major di peringkat 13-16, membawa pulang 75 Circuit Point dan $10.000.

Apakah Sobat Esports setuju dengan tiga alasan di atas? Punya pendapat sendiri? Sampaikan komen kamu di bawah artikel ini ya, guys!

Upcoming Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Ongoing Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Video Pilihan
Solo MMR
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
Team MMR
1 Team Falcons 1668
2 BetBoom Team 1538
3 Team Liquid 1536
4 CyberBonch-1 1520
5 Xtreme Gaming 1515
6 Tundra Esports 1487
7 Azure Ray 1465
8 OG 1464
9 G2 x iG 1456
10 VGJ Storm 1450