Valve akhirnya turun tangan setelah melihat dari kejauhan bahwa persoalan rasisme yang dilontarkan Carlo "KuKu" Palad telah menyinggung cukup banyak publik gamer di Cina. Offlaner TNC ini dikabarkan tak diberi izin untuk memasuki kota Chongqing, dan tidak diperkenankan mengikuti turnamen Chongqing Major oleh pemda setempat.
Valve kemudian memberikan klarifikasi bahwa KuKu tidak di-banned oleh pemerintah Cina, karena kehadiran KuKu diyakini bukanlah ancaman dan tidak akan menimbulkan gangguan berbahaya. Apakah artinya KuKu masih boleh ikut Major? Ternyata tidak! Memang bukan oleh pemerintah Cina, melainkan titah dari Valve sendiri untuk memberi ban kepada KuKu!
TNC and the Chongqing Major https://t.co/n1Na44gDP5
— DOTA 2 (@DOTA2) December 3, 2018
Penyebabnya? Valve melihat TNC tidak mampu mengendalikan situasi dengan baik, bahkan Valve merasa TNC mengarang cerita ketika berkomunikasi dengan mereka soal permasalahan KuKu. Satu kalimat yang di garis-bawahi oleh Valve adalah, "TNC menghubungi Valve hari Selasa lalu, menanyakan apakah mereka terkena penalti bila mengganti Kuku; Kami menjawab tidak. Kami berasumsi bahwa mereka berencana untuk mengganti KuKu dengan pemain lain".
Dari kalimat di atas, Valve merasa TNC tetap ingin berkompetisi tanpa menaruh perhatian serius terhadap masalah KuKu. Akibatnya, Valve memutuskan untuk ban KuKu dari Chongqing Major, plus potongan 20% bagi TNC dari DPC points yang mereka miliki saat ini.
Seems like a sweep under the rug.
— Ben Steenhuisen (@followNoxville) December 3, 2018
If you want to make DPC penalties - then write a goddam rulebook; don't just randomly decide on a penalty. The lack of transparency on that front still sucks. https://t.co/Bp28avSwpM
Keputusan Valve terdengar tegas tapi malah menyulut api drama baru. Terutama statement resmi Valve yang menggunakan kata asumsi tanpa kejelasan fakta. Pihak yang tak setuju dengan keputusan Valve kembali meminta peraturan tertulis yang jelas untuk diikuti, sembari mengecam keras intransparansi Valve untuk kesekian kalinya.
I agree with the viewpoint here, TNC could have handled this entire thing much better.
— Redeye (@PaulChaloner) December 3, 2018
I'm also happier that Valve make a decision on whether he is banned or not, this makes much more sense than leaving it to the local govnt or organiser.
We still need a rulebook... https://t.co/IARkCOfXTk
Meski ada juga orang yang bersyukur bahwa Valve akhirnya mengambil-alih permasalahan agar situasi ini bisa teratasi lebih cepat. Tapi tampaknya Valve ingin memadamkan serangan ke publik Cina yang terkesan mengenai penolakan terhadap KuKu dengan menyatakan mereka sendiri yang ban KuKu karena alasan yang tidak berdasarkan fakta. Apakah keputusan Valve sudah tepat? Menurut Sobat Esports?
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|
Solo MMR |
---|
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |