Legenda hidup DOTA 2, Danil Ishutin atau lebih dikenal dengan nama panggung Dendi berhasil lepas dari “puasa” gelarnya usai menjuarai ajang Rivalry Winter Blast. Dendi berhasil membawa timnya, MR menaklukan Team Singulirity dengan skor telak 3-0 dan menjadi kado manis di penghujung tahun 2019. Gelar ini merupakan trophy perdana Dendi di tahun 2019 setelah melalui rentetan hasil buruk di sepanjang tahun dan membuatnya keluar dari Na’Vi, tim yang membesarkannya.
Performa Dendi sepanjang tahun ini memang menyedihkan. Di usianya yang mendekati 30 tahun, banyak orang yang mulai meragukan kemampuannya, apalagi peran vitalnya sebagai midlaner. Terpinggirkan dari Na’Vi, Dendi sempat mencoba peruntungannya dengan bergabung sebagai pinjaman di Tigers. Sayang, meski sempat melejit di awal kedatangan, performa Dendi bersama Tigers tak kunjung peroleh hasil maksimal seperti yang diharapkan para fans. Usaha terakhirnya untuk lolos ke TI9 dengan bergabung bersama The Pango pun berujung kegagalan.
Meski bukan turnamen bergengsi dan berhadiah hanya US$15.000, langkah MR di turnamen tak berjalan mulus. Tergabung di grup B bersama OG Seed, Gentlemen, Nemiga Gaming dan Peace, Dendi Cs hanya bercokol di peringkat 3 dengan rekor 1W 2D 1L. MR pun harus melanjutkan langkahnya di turnamen melalui lower-bracket.
Bracket turnamen - source: liquipedia.net
Halangan pertama di playoff berhasil dilalui dengan baik oleh MR berkat kemenangan 2-0 atas EXTREMUM, tim yang mengalahkan mereka pekan sebelumnya di turnamen Kyivstar Autumn Cup. Sempat mendapat perlawanan ketat dari OG Seed, Dendi Cs akhirnya melaju dengan kemenangan tipis 1-2. Dua partai lain berhasil dilalui MR dengan sempurna dan membawa mereka ke grand final usai tumbangkan Nemiga Gaming dan Empire Hope.
Bertemu Team Singularity di grand final, MR tampil dengan motivasi tinggi. Dendi tampil apik di game pertama dengan Templar Assasin dengan mobilitas yang baik. Torehan 8kill 10 assist dan 1death plus networth tertinggi menjadi bukti kalau Dendi masih memiliki kemampuan.
Blunder demi blunder yang dilakukan Team Singularity di game kedua berujung malapetaka. Sempat unggul networth hingga 9k, Team Singularity kerap melakukan blunder yang membuat MR berbalik bisa mengendalikan permainan dan mengunci kemenangan di menit 54. Kemenangan dua game awal membuat motivasi MR memenangkan kejuaraan semakin tak terbendung. Dendi Cs menuntaskan game ketiga hanya dalam waktu 27 menit dan memastikan gelar juara Rivalry Winter Blast.
Mampukah Dendi mengulang masa jayanya Sobat Esports?
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|
Solo MMR |
---|
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |