Esports

Khawatir Jadi Dead Game, Valve Ubah Format Pro Circuit Musim Depan?

Billy Rifki
03/02/2020 13:34 WIB
Khawatir Jadi Dead Game, Valve Ubah Format Pro Circuit Musim Depan?
vpesports

Valve tampaknya menyadari bahwa komunitas DOTA 2 perlahan makin terkikis. Seperti banyak diberitakan, jumlah pemain mereka telah menurun drastis dari satu jutaan pada September 2016 lalu, sampai perlahan menyentuh angka 385.000 pemain. Ini adalah rekor pemain terendah yang mereka capai sejak enam tahun lalu. 

Bahkan, jumlah tertinggi pemain yang online bersamaan mentok di kisaran 627.790 dan tak pernah lebih lagi. Adapun beberapa faktor yang membuat Valve kehilangan pemainnya, diantaranya format turnamen Pro Circuit yang tak memberi kesempatan semua orang.

Oleh karenanya, Valve berencana merombak sistem turnamen untuk menghidupkan kembali semangat kompetisi dan semoga, lebih banyak pemain yang kembali aktif bermain.

Apa saja rencana perubahan Valve untuk DPC?

Meski belum ada pengumuman resmi, kabarnya Valve akan menghilangkan jumlah Minor dan membuat Major menjadi tiga bagian saja. Artinya, ini tak berbeda jauh dengan sistem Major pertama kali dikenalkan. Valve akan membuat semacam liga regional sebagai pengganti minor dan prasyarat bermain di Major.

Format seperti ini memungkinkan pemain terhindar dari karir singkat akibat kelelahan perjalanan lintas benua yang terlalu sering. Banyaknya pemain kehabisan tenaga di akhir musim dan mengambil break terlalu panjang membuat DOTA 2 kehilangan banyak figur populernya . Ambil contoh juara TI Ceb, JerAx, Ana yang mundur dari dunia kompetisi walaupun orang melihat penampilan mereka lagi di puncak performa.

Kompetisi regional juga ditujukan untuk menghidupkan tim-tim tier 2 untuk bisa bersaing dengan tim tier 1 di wilayahnya karena terdapat sistem relegasi dan promosi seperti klasemen sepakbola. Dengan adanya turnamen Valve yang jadi acuan aktifitas minimal setiap minggu, ini akan menghidupkan kembali semangat pemain dan tim yang sebelumnya kesulitan bertahan karena kompetisi mati suri.

Valve tahu, untuk menjaga komunitas DOTA 2 tidak habis, belum cukup hanya dengan hero baru, fitur-fitur musiman apalagi update yang kadang bikin orang malas beradaptasi.

Namun, keunggulan utama Valve sejak dulu adalah gaung turnamen The International. Puncak prestasi yang ingin dicapai banyak pemain DOTA 2, yang sayangnya terlalu sulit dicapai.

Tentu ada pemain pubs naik daun yang menemukan jalannya menginjakkan kaki di event global tersebut seperti Miracle-, MidOne, Topson. Tapi berapa banyak pemain yang gagal berkali-kali dan harus menyudahi karir Dota-nya?

Rasa frustasi tersebut yang jadi penyebab utama MOBA ini ditinggalkan, karena DOTA 2 yang dulu jadi simbol harapan orang bisa berkehidupan dari main game, nyatanya seperti mencari jarum diatas lautan jerami.

Valve mencoba membenahi cacat di sistem DPC sebelumnya dengan mengayomi pemain dan tim tier 2 lewat format liga regional agar orang mau bermain sekali lagi dan punya mimpi jadi atlet profesional.

Valve masih harus membicarakan teknis sistem turnamen di musim depan dengan lebih terperinci dan semoga perubahan mereka berhasil menjadikan DOTA 2 jaya kembali dalam skala global dan dalam negeri.

Apakah kalian akan kembali bikin tim DOTA 2 kalau Valve punya liga regional di tiap wilayah guys?

Upcoming Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Ongoing Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Video Pilihan
Solo MMR
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
Team MMR
1 PARIVISION 1584
2 BetBoom Team 1564
3 CyberBonch-1 1520
4 Team Liquid 1514
5 Team Falcons 1511
6 Tundra Esports 1507
7 Cloud9 1497
8 Aurora.1xBet 1455
9 VGJ Storm 1450
10 Team Spirit 1434