Topson telah kembali ke kampung halamannya di Eropa, Finlandia. Fans DOTA 2 di SEA pun turut bersedih karena tak bisa lagi menyaksikan Topson berpetualang dikerasnya gameplay dan toksisitas player Asia Tenggara.
Namun bagi Topson, pengalaman bermain di SEA sangat berat bahkan beberapa kali ia terlihat cukup emosi dan mengeluh. Menurutnya, walau kalah sekalipun ia akan tetap memilih main rank match di Eropa ketimbang main di server SEA.
"Aku akan pilih rank match di EU ketimbang di SEA. Itu kenyataannya, tak perlu berpikir panjang untuk itu. SEA lebih susah karena para pemain mainnya sangat buruk. Kamu ngga tahu apa yang akn terjadi dalam match. Itu membuat rank match di SEA lebih sulit," ungkap juara TI dua kali ini.
Tiga bulan lalu saat masih main di SEA, Topson pernah berkeluh kesah melampiaskan kekesalnya main rank di server SEA. "Aku benci sekali pub match di SEA, dari hatiku yang paling dalam. Ini adalah neraka. Orang-orang kehilangan percaya diri dalam game, setidaknya bakal ada pause 20 menit setiap game, huft," ucap Topson.
Walau benci rank match di SEA, Topson secara tak sadar pasti sudah ter-upgrade skill dan mentalnya karena telah berlatih di region terkeras DOTA 2. Mau main di server manapun semua akan mudah kalau sudah menjajal main di SEA.