T1 harus menerima nasib gugur dari Last Chance Qualifier The International 11. Pasca tumbang oleh Secret di upper bracket, kekalahan kedua wakil SEA terakhir diberikan oleh Vici Gaming.
T1 memulai laga lower bracket dengan positif, menang di match pertama best of three.
Sayangnya, taktik T1 tak berkembang di game dua dan tiga. Draft yang monoton dianggap netizen jadi sebab T1 kurang meyakinkan.
Padahal, aura optimis sudah merekah saat dua legenda DOTA 2, Ana dan Topson gabung ke T1.
Bicara objektif, Ana-Topson sudah lakukan tugasnya untuk menggendong tim dan buat agresi sedini mungkin.
Di atas kertas, keduanya jadi amunisi yang ideal untuk menambah gameplay pasif defensif T1.
With the loss to VICI in the lower bracket, this marks the end of our #TI11 Last Chance Qualifiers run.
— T1 (@T1) October 11, 2022
Thank you #T1NATION for your support! You guys are the best❤️?#T1WIN #T1Fighting pic.twitter.com/a7iBfas01L
Namun, Topson-Ana malah kesulitan tampil maksimal karena kerap inisiasi sendirian. Xepher-Whitemon agak lambat memberi follow up karena tipikal hero yang mereka gunakan bertipe lane support dan teamfight.
Lihat saja dua hero favorit T1 di lini support yakni Disruptor dan Venomancer. Alternatif lainnya untuk Xepher-Whitemon adalah Tuskar dan Clockwerk yang sejatinya jauh lebih mobile.
Namun, Master Kuku entah kenapa sangat gemar dengan Venomancer yang kenyataannya cuma menang tiga game dari delapan kali pertandingan.
Musuh pun beradaptasi dengan pick initiator handal macam para elemental Spirit sampai Pangolier untuk bisa menubruk backline T1.
Gameplay kepalang defensif T1 jadi bom waktu, berharap musuh gegabah saat teamfight dan situasi berbalik untuk mereka.
T1 hanya bisa mengulur-ulur waktu saat tertinggal, memberi ruang bagi Ana dan Kuku farming sebisanya.
Tiny Topson yang terkenal garang cuma jadi alat pembersih creep dengan statistik satu kali menang dari tiga laga.
Pastinya sangat frustasi bagi Topson yang gemar buat outplay, dipaksa bertahan terus-terusan karena begitulah gaya main T1.
T1 pun harus merelakan kesempatan terakhir mereka masuk TI11 hilang. Kini tinggal BOOM dan Fnatic perwakilan SEA yang tersisa. Apa penyebab kekalahan T1 menurut kalian?
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|
Solo MMR |
---|
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |