Caster Dota 2 Bagikan Pengalaman jadi Korban Perampokan

Sean "Snare" Rihlamvu, seorang Caster atau Host asal Afrika Selatan yang terkenal di komunitas Dota 2, baru-baru ini membagikan pengalaman mengerikan di Twitter. Dia menceritakan sebuah kejadian traumatis yang melibatkan perampokan dengan kekerasan yang membuatnya terguncang.

Meskipun Snare berhasil melarikan diri tanpa kerusakan fisik yang parah dan meyakinkan semua orang bahwa dia masih hidup dan relatif baik-baik saja, peristiwa yang tidak menguntungkan ini menekankan kebutuhan penting akan keselamatan dan keamanan dalam komunitas esports. Insiden pencurian dan perampokan juga berdampak pada tim profesional.

Dalam sebuah tweet yang mengejutkan komunitas Dota 2, Snare merinci insiden menyedihkan yang terungkap saat ia menjadi korban perampokan dengan kekerasan. Menurutnya, dia mengalami luka fisik, pencurian dan bahkan terpaksa mengeluarkan semua uang dari banknya di ATM.

"Kemarin, saya mengalami perampokan paling kejam dalam hidup saya. Sampai aku hampir pingsan. dipukuli oleh ketiga pria, lalu aku harus mengambil seluruh uang dari ATM. Untungnya saya masih hidup, dan baik-baik saja tapi saya terguncang!," tulis @Snaregrodamus di Twitter.

Terlepas dari sifat mengerikan dari insiden itu, Snare meyakinkan para pengikutnya bahwa dia berhasil melarikan diri tanpa menderita luka fisik yang parah dan bahwa dia, sebagian besar, hidup dan baik-baik saja.

Perampokan Snare mengingatkan kita pada kamp pelatihan Infinity Esports baru-baru ini di Lima, Peru. Organisasi Kosta Rika yang saat ini berpartisipasi dalam DPC Amerika Selatan 2023 Tur 3: Divisi I menjadi korban perampokan yang mengakibatkan hilangnya enam PC dan lima monitor. Pencurian tersebut tentu akan membawa masalah keuangan yang signifikan bagi organisasi dan membawa perhatian pada kerentanan fasilitas game terhadap tindakan kriminal.

Penting bagi kita untuk terus waspada dan berhati-hati dalam segala hal agar nasip naas tersebut tidak menimpa kita dikemudian harinya.