Gpk Ajarkan Pentingnya Kesimbangan Antara Game dan Sosial

Midlaner Tim BetBoom Danil "gpk" Skutin telah menjadi salah satu pemain muda terbaik dalam skena Dota 2, memiliki keterampilan mekanik yang tak tertandingi. Pada awal karirnya, dia dikenal menginvestasikan sejumlah waktu yang mengejutkan ke dalam permainan, tetapi itu mungkin tidak terjadi lagi, menurut wawancara baru-baru ini denganescorenews.

Menurut gpk, kekalahan kualifikasi kesempatan terakhir tahun lalu di The International (TI) memaksanya untuk memikirkan kembali komitmennya yang tak henti-hentinya terhadap Dota 2. Tidak seperti sebelumnya, gpk sekarang mempertahankan keseimbangan antara kehidupan profesional dan pribadinya dan tidak lagi menjadi terlalu emosional setelah kalah dalam permainan di publik.

Sekarang, pria berusia 21 tahun itu lebih peduli dengan memperbaiki dirinya secara bertahap daripada mendedikasikan dirinya sendiri semaksimal mungkin.

Menurut gpk, dia biasa bermain Dota 2 sepanjang hari sebagai bagian dari dedikasinya pada permainan. Di masa lalu, dia akan memainkan satu demi satu pertandingan terlepas dari hasilnya, tetapi telah terjadi perubahan pada tahun lalu, tambahnya.

“Saya kira sejak Kesempatan Terakhir, saya telah memikirkan kembali banyak hal secara umum dan mulai mengambil situasi seperti itu dengan lebih mudah. Dulu saya memperlakukan Dota sedemikian rupa: jika tidak ada, saya tidak akan punya apa-apa. Saya tidak melakukan apa-apa dalam hidup saya, saya tidak beristirahat, saya hanya duduk dan bermain," paparnya.

Gpk menambahkan, "Sekarang saya memiliki pola pikir yang sedikit berbeda: Anda perlu bermain, tetapi jika Anda sudah merasa buruk tentang pub, lebih baik tidak menghancurkan mereka dalam suasana hati yang buruk dan tidak merusaknya untuk yang lain. Sikap saya terhadap ... dalam permainan resmi juga telah berubah," ucapnya.

Sementara dia menyebutkan bahwa dia tidak berkomitmen seperti dulu, dia masih berusaha untuk berkembang sebagai pemain. Pada saat yang sama, gpk menganggap pendekatan awalnya terhadap Dota 2 sebagai tipikal pemain dari Eropa Timur. Dota 2 menjadi satu-satunya penekanan telah membantu pemain tumbuh di wilayah tersebut, tetapi itu mungkin bukan pilihan paling sehat, katanya.

“Ada orang yang memberikan diri mereka kepada Dota 100%, tapi saya kira saya tidak bisa menyebut diri saya salah satu dari mereka sekarang. Saya hanya mencoba bermain dan meningkatkan keterampilan pribadi dan level tim saya. Saya pikir orang-orang yang bermain 24/7 hanya tinggal di CIS (Commonwealth of Independent States). Di Eropa, saya yakin mereka tidak mendorong pub sepanjang waktu. Itu dalam mentalitas CIS seperti itu: Anda mati di dalam, Anda bermain 24/7, Anda tidak makan apa pun," tuturnya.