Sisi Indah Bali Major yang Tak Terlihat Mata Netizen

Billy Rifki
01/08/2023 16:46 WIB
Sisi Indah Bali Major yang Tak Terlihat Mata Netizen
esportsid

Sudah sebulan event Bali Major berlalu. Turnamen resmi DOTA Pro Circuit skala besar kedua yang singgah di Indonesia setelah GESC Minor. Selama perjalanannya, Bali Major menerima banyak kritik dari netizen khususnya saat menyaksikan langsung suasana playoffs yang digelar di Champa Garden, Ayana Estate.

Mulai dari sematan bangku kondangan, panggung mirip pensi sekolah, tiket yang kelewat mahal dan masih banyak lagi cibiran dari publik internet. Benarkah Bali Major seburuk itu? Kali ini Esports.ID akan berbagi pengalaman liputan di Bali Major terutama saat fase playoffs hingga grand final.

*Terimakasih kepada Predator Gaming Indonesia yang telah melibatkan Esports.ID untuk keberangkatan, akses dan akomodasi liputan di Bali Major.

- MINUS BALI MAJOR

Sejak diumumkan oleh event organizer terkait yakni IO Esports dan Epulze, Bali Major menjanjikan pengalaman bermain dan menikmati DOTA 2 yang berbeda untuk fans dan juga pemain. Untuk kali pertama, event DOTA 2 Pro Circuit diselenggarakan outdoor di tempat resort dengan sajian nuansa chill dan eksotis.

Ayana Resorts sendiri bukan tempat sembarangan. Tempat ini adalah penginapan bintang 5 dan review para pengunjung di beberapa webiste juga memberi nilai yang sama untuk soal kenyamanan dan fasilitas. Harga termurah untuk menginap di tempat ini mulai dari 5 juta Rupiah.

Luas area Ayana Resort sekitar 90 hektar dengan beberapa segmentasi penginapan diantaranya Segara, Ayana Villas, Rimba dan Ayana Resort itu sendiri. Dua tempat yang digunakan untuk Bali Major adalah Champa Garden yang berlokasi dekat pintu masuk Ayana Estate, Rimba untuk event meet and greet, tempat caster bertugas dan activity pengunjung. Pemain tinggal di Ayana Resort yang berjarak 1,3 km dari Champa Garden. Untuk mobilitas, Ayana menyediakan bus kecil dan "odong-odong" untuk mengakomodir pemain, fans yang datang serta pengunjung hotel biasa.

Lokasi yang berjauhan menjadi salah satu keluhan pertama pengunjung yang datang, termasuk media dan sponsor. Apalagi kalau harus bolak-balik menyaksikan pertandingan, lalu kembali ke Rimba mengikuti aktivitas meet and greet, lalu pergi lagi ke Champa Garden untuk mengejar pertandingan.

Di lokasi venue juga tidak tersedia penjaja makanan, hanya free flow bir untuk kategori penonton tertentu serta air mineral dan sukro gratis untuk semua.

Dari sini kita bisa menilai kalau penonton yang ingin menyaksikan langsung Bali Major wajib "berduit", minimal punya kapasitas keuangan mencukupi untuk tinggal di sekitaran Ayana Resort selama tiga hari atau lebih.

Esports.ID beruntung karena berangkat bersama dengan Predator Gaming Indonesia selaku sponsor monitor untuk Bali Major, sehingga akomodasi sehari-hari sudah ditanggung. Namun, bila event serupa diadakan kembali, pihak penyelenggara sebaiknya memikirkan kesediaan makan dan minum bagi media, sponsor dan juga penonton yang datang.

Untuk masalah stage, Esports.ID tidak melihat kekurangan berlebih untuk design dan kualitas. Bentuk panggung yang kalian lihat bisa jadi menyesuaikan dengan konsep outdoor sehingga terlihat seperti panggung acara sekolahan. Bangku pun tak sejelek yang dikira. Kalaupun benar kursi kondangan, bangku yang digunakan di Bali Major lebih cocok untuk kursi kondangan di gedung-gedung mahal atau kementrian yang pastinya lebih berkelas dari kursi busa biasa.

- YANG TAK TERLIHAT DI BALI MAJOR

Konsep ruang terbuka Bali Major mempunyai sisi positifnya. Terkhusus para pemain dan talent yang datang jauh-jauh. Beberapa bahkan menempuh waktu 50 jam lebih penerbangan untuk bisa sampai Bali. Kebanyakan, player yang Esports.ID temui dan wawancara mengatakan sangat senang berada di Bali. Pengalaman turnamen di tempat liburan jadi keunikan Bali Major. Mereka berharap event serupa bisa diadakan kembali, minimal setahun sekali.

Para player dan talent juga mondar-mandir dari Rimba ke Champa Garden tanpa penjagaan. Fans DOTA 2 di lokasi bisa dengan bebas meminta foto atau tanda tangan kepada mereka. Sayangnya, mereka kerap menolak kalau diajak untuk interview singkat walau sedang ada waktu kosong.

Bagi pecinta DOTA 2, bertemu para pemain dan talent yang biasa mereka saksikan di YouTube jadi pencapaian tersendiri. Berfoto dengan Somnus, fy, Arteezy, Sumail adalah kesempatan mahal yang nilainya mungkin lebih dari skin Arcana termahal. Itupun hal yang Esports.ID rasakan saat berpapasan dengan pemain-pemain DOTA 2 tersebut.

Di sekitar arena bertanding, penonton bisa saling bercengkrama, berkenalan dan berfoto ria menikmati sore di Bali. Cukup banyak influencer dalam dan luar negeri yang datang kesana termasuk beberapa player DOTA 2 tanah air seperti Ramz, Rusman dan Aville. Esports.ID juga sempat berdansa bareng melakukan tarian "Shaman" dengan Pindapanda yang kebetulan lagi buat konten di area registrasi pengunjung.

Harga tiket Bali Major juga disorot karena terbilang mahal. Yakni 13 jutaan Rupiah untuk premium dan 5 juta untuk yang standar. Rupanya, harga tiket ini bakal terbayarkan di akhir acara yakni after party Bali Major yang cuma bisa dinikmati oleh penonton premium.

Penyelenggara menggelar acara kongkow bareng di Rock Bar Ayana Hotel usai final Gaimin-Gladiators vs Liquid berakhir. Para peserta dari berbagai tim yang belum pulang duluan hadir di sana dan kita bisa merasakan duduk sebelahan dengan para idol DOTA 2 diiringi deburan air laut mengantam tebing-tebing yang dikonstruksi khusus menjadi tempat bergumul. Mereka tentu membuka diri untuk ngobrol, berfoto dan bersenda gurau dengan pemilik tiket premium.

Rock Baru juga membuka free flow/gratis untuk makanan dan minuman bagi pemilik tiket premium sejak acara after party dimulai hingga selesai sekitar jam dua dini hari. Untuk info, beberapa harga minuman seperti cocktail di sana mulai dari 250 ribu Rupiah per gelas. Jadi, bisa dibayangkan berapa jumlah uang yang mesti kalian keluarkan untuk nongkrong di Rock Bar dari jam 10 malam hingga jam 2 dini hari kalau tidak ditanggung oleh tiket premium Bali Major.

Bagi banyak orang pasti banyak yang menilai event ini tidak worth untuk didatangi. Namun, untuk pecinta DOTA 2 sejati, tiket 13 juta setara dengan tak ternilainya pengalaman dan suasana yang didapatkan saat after party bersama para pro player DOTA 2 idola.

KESIMPULAN BALI MAJOR

Berbeda dengan event Pro Circuit lainnya yang digelar di aula atau studio besar, konsep outdoor Bali Major memang menyasar untuk mempromosikan Bali dan Ayana Estate. Kenyamanan dan pengalaman seru yang ditawarkan juga diperuntukan buat para pemain dan talent saja, bukan media, penonton yang datang apalagi yang cuma nonton dari rumah.

Hal ini masuk akal kalau memakai kacamata pariwisata di Bali. Dengan memori indah yang pemain luar negeri dapatkan di Bali, besar kemungkinan mereka akan kembali lagi ke sana atau menjelajahi daerah wisata Indonesia lainnya. Toh, Bali memang tempatnya "bule" bakar duit untuk liburan dengan segala fasilitas yang disiapkan untuk memuaskan keinginan chill and enjoy the nature dari para turis asing.

Upcoming Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Ongoing Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Video Pilihan
Solo MMR
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
Team MMR
1 Team Falcons 1699
2 BetBoom Team 1551
3 CyberBonch-1 1520
4 Xtreme Gaming 1514
5 Team Liquid 1510
6 OG 1492
7 Tundra Esports 1490
8 Azure Ray 1465
9 Gaimin Gladiators 1453
10 VGJ Storm 1450