Di tengah merebaknya sejumlah media mainstream yang keluhkan dampak merusak bagi anak-anak dan remaja karena bermain game terlalu sering, khususnya Fortnite yang sedang hype saat ini, setidaknya kini ada survei yang buktikan hal sebaliknya.
Berbagai pemberitaan miring yang digaungkan oleh banyak media umum terkait efek negatif bermain game memang kerap muncul dan seakan dibuat untuk memojokkan para gamer sebagai biang kerok dari segalanya. Sayangnya, hal ini pun tak terhindarkan sering kali terjadi di Indonesia, dan efek negatif selalu ditonjolkan dengan logika salah kaprah (logical fallacy) yang terlalu mengada-ada.
Dalam suatu survei yang dilakukan terhadap 858 orang tua dari anak dan remaja bermain game Fortnite, setengahnya ternyata berpikir bahwa game ini memberikan pengaruh baik pada anak-anaknya. Dari orang tua yang beranggapan seperti itu, 52% di antaranya malah bersaksi bahwa anak mereka kini memiliki lebih banyak teman online, dan lebih percaya diri sejak memainkannya.
Hasil lainnya juga menyebutkan bahwa 61% dari orang tua dalam survei tersebut paparkan adanya peningkatan hand-eye co-ordination pada anak mereka setelah main Fortnite. Dan, sebanyak 37% percaya bahwa game ini berperan penting dalam membuat anak-anak jadi lebih melek teknologi.
Hampir setengahnya juga menyukai fakta bahwa Fortnite adalah permainan yang sociable, dalam artian mendukung kehidupan sosial si anak. Tidak kurang dari 43% orang tua dalam survei sampaikan kebahagiaannya saat melihat anak mereka begitu ceria dan bersemangat akan sesuatu yang mereka mainkan.
Uniknya lagi, sekitar dua pertiga koresponden survei tersebut menyebutkan bahwa larangan bermain Fortnite bagi sang anak menjadi lebih efektif dan 'ampuh' daripada menghukum atau mengambil barang kesukaannya, sampai misalnya mengunci TV di lemari.
"Dimainkan secara wajar, Fortnite adalah game menghibur yang padat fitur sosial, bahkan bisa membantu skill kordinasi sang anak," tandas Siobhan Freegard, pendiri ChannelMum. "Tapi, seperti halnya suatu hobi, jika sampai mengabaikan semua aktivitas lainnya, maka harus diatur dalam kadar sewajarnya dengan acuan batas yang jelas."
Survei ini dilakukan oleh situs ChannelMum.com (disadur via SWNS Digital). Intinya, orang tua harus dapat menyepakati beberapa term dengan anak mereka seperti waktu main serta penggunaannya secara wajar, dan pastikan agar mereka mematuhinya.
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|