Esports

Tak Kenal Kompromi, Epic Games Tuntut Dua YouTuber

Rendy Lim
17/10/2018 14:41 WIB
Tak Kenal Kompromi, Epic Games Tuntut Dua YouTuber
Fortnite Battle Royale

Sobat eSports pasti tahu kalau ini bukan pertama kalinya Epic Games, developer dari Fortnite Battle Royale, menempuh jalur hukum untuk menunjukkan sikap tak kenal komprominya atas upaya pemberantasan cheat. 

Namun kali ini tuntutan tersebut dijatuhkan kepada YouTuber yang terang-terangan ketahuan sedang menggunakan dan mempromosikan cheat, bahkan menjualnya! Mereka adalah Brandon Lucas dan Colton Conter, dua YouTuber ini dituntut akibat memakai, mempromosikan, serta menjual cheat Fortnite. Bagi kamu yang penasaran, tuntutan setebal 35 halaman tersebut bisa kamu baca melalui situs ini

Dalam tuntutan tersebut, Epic menyatakan bahwa dua YouTuber tersebut telah melanggar dua pasal dalam hukum di AS yang mengatur tentang copyright, yakni 'intentional interference with contractual relations' dan 'unfair and deceptive trade practices and unfair methods of competition'. 

Lucas dan Conter ketahuan menjual cheat via kanal YouTube milik mereka yang memperlihatkan fungsi aim bot sehingga player tidak perlu bersusah payah mengarahkan mouse dan membidik musuh untuk membunuhnya. 

Dalam tuntutan tersebut, Epic merasa yakin bahwa mereka telah menggunakan channel mereka untuk mempromosikan dan mengarahkan ke website penjualan cheat. Akibatnya mereka yang membeli cheat tersebut akan menggunakannya ketika bermain Fortnite dan mengganggu usaha Epic Games untuk membentuk lingkungan permainan yang nyaman dan adil selama ini. 

Epic juga menuntut agar Lucas dan Conter untuk membayar ganti rugi atas perlakuan mereka tersebut, mulai dari pemotongan profit, kerugian materi yang diderita Epic, ongkos pengacara, hingga biaya yang diakibatkan atas kelakuan mereka. Meskipun begitu, Epic belum memberikan angka pasti tentang harga yang harus dibayar oleh mereka dalam tuntutannya. 

Bagaimana menurut sobat eSports? Tentunya hukuman seperti ini harus diterapkan agar dapat memberi efek jera kepada para penjual dan pengguna cheat, karena pihak yang dirugikan tidak hanya player, namun juga developer yang membuat game tersebut, setuju?