PB ESI Tegaskan Gamer Pria & Wanita Bisa Ikut Turnamen Esports yang Sama

UniPin bekerja sama dengan MPL Indonesia dan Bank BNI menggelar turnamen khusus wanita bertajuk UniPin Ladies Series. Diumukan dalam sesi press conference pada Kamis, 6 Mei, event ini disebut sebagai turnamen esports terbesar untuk wanita. Salah satu pihak yang hadir adalah Ashadi Ang mewakili PB Esports Indonesia alias PBESI.

Mengenai stigma turnamen esports yang sangat ekslusif untuk lelaki, ia tak sependapat kalau turnamen esports hanya diperuntukan untuk lelaki. Bahkan, tidak pernah ada regulasi kalau kompetisi itu mewajibkan peserta hanya untuk lelaki. Sehingga PBESI merasa tak perlu ada turnamen yang khusus mencampur wanita dan pria karena tak pernah ada peraturan yang membatasi.

"Begini yah, sekarang ini setiap turnamen yang diselenggarakan dan kedepannya turnamen yang disetujui oleh PBESI, ini memang saat ini kita sedang dalam proses finalisasi regulasi untuk keseluruhan industri esports di tanah air, yang saya harap dalam waktu dekat akan segera dirilis. Memang ketika kita lakukan suatu turnamen, apakah itu dicantumkan itu tidak boleh ada perempuan? Jadi memang tidak ada, jadi memang esports terlahir tanpa melihat gender." tegas Ashadi.

Namun, ia melihat justru ketiadaan persaingan antara gamer wanita dan pria muncul karena keminderan dari para ladies itu sendiri. PBESI pun bertujuan untuk mendorong perempuan lebih berani untuk tampil dan bersaing di platform esports seperti turnamen.

Setidaknya, UniPin Ladies Series ini jadi pemicu lahirnya bakat gamer wanita baru karena slotnya saja mencapai 64 tim yang berarti minimal ada 100 lebih gamer yang akan ikut serta.

Menurut sobat esports, apa sih yang membuat gamer cewek masih enggan untuk bersaing dalam kompetisi yang mayoritas diisi oleh lelaki?