Kalau Bukan Karena MLBB, Moon, Justin & Adammir Akan Kerja Jadi Ini!

Billy Rifki
17/06/2022 13:15 WIB
Kalau Bukan Karena MLBB, Moon, Justin & Adammir Akan Kerja Jadi Ini!
esports.id interview

Mobile Legends bukan sekedar game online biasa. Bagi banyak orang, MOBA mobile ini telah mengubah kehidupan mereka. Lampu sorot tentunya mengarah kepada mereka yang berhasil menjadi profesional player di level kompetitif MLBB, walau banyak juga pekerjaan lain yang masih berkaitan dengan MLBB dan esports secara keseluruhan.

Diantaranya kisah dari player EVOS SG, Adammir, Moon dari Todak dan Justin dari Falcon Esports. Ketiganya punya cerita berbeda tentang bagaimana MLBB mengubah hidup mereka saat ini. Misalnya Moon yang mungkin bakal terjerumus bekerja di perhotelan.

Di Malaysia sendiri, industri perhotelan mempekerjakan sekitar 23% atau membuka lapangan kerja untuk 3,5 juta orang. "Bermain MLBB telah mengubah hidupku. Sebenarnya kalau tak main MLBB, aku akan jadi chef di sebuah hotel, tapi aku tak terlalu suka pekerjaan itu. Tapi menjadi pro player di MLBB telah membantuku dari segi materi, penampilan, bisa pergi ke negara lain seperti Singapura dan Vietnam. Aku senang sekali," ucap Moon.

Sementara Adammir punya kultur yang berbeda di Singapura. Disiplin dan tuntutan untuk memiliki profesi yang layak membuat Adammir bimbang memilih karir. Namun, MLBB telah membuka jalan baginya memiliki pendapatan sendiri sejak masih mengenyam pendidikan.

"Sudah 4 tahun belakangan ini hidupkan berkutat di MLBB, aku memainkannya sepanjang waktu di sekolah. Di Singapura kita biasanya melakukan wajib militer, dan di sana banyak orang yang juga main MLBB. Seakan MLBB jadi alat yang menyatukan orang-orang dan menjalin koneksi," sebutnya.

Justin juga bersyukur telah berkarir di Mobile Legends. Utamanya karena income atau gaji yang ia dapat selama jadi profesional. "Untuk, MLBB mengubah hidupku. Karena dari kecil aku sudah bermain game dan saat jadi profesional, pekerjaan ini bisa memenuhi kebutuhanku. Jadi semua telah berubah sangat baik untuk hidupku," ujar midlaner tim Falcon.

Sayangnya, di beberapa negara pondasi kompetisi esports MLBB belum terlalu sustainable. Di Singapura misalnya, esports MLBB belum terlalu besar sehingga saat ini profesi pemain esports masih sebatas sampingan saja. Ia cuma bisa berharap industri esports semakin besar di sana, diakui dan pada akhirnya bisa jadi sumber penghasilan yang layak dan prestisius.

Tak jauh beda dengan Myanmar, situasi geo-politik yang sempat mengguncang mereka membuat tim Myanmar harus absen di beberapa turnamen internasional. Kompetisi lokal juga sangat sedikit sehingga sulit bagi pemain seperti Justin dan tim Falcon bertahan bila bergantung hanya dari kompetisi.

Moon punya harapan berbeda. Ia ingin MLBB di Malaysia semakin besar dengan cara menerapkan sistem franchise seperti di Indonesia dan Filipina. Dengan begitu, para pemain dan tim akan lebih terjamin mendapatkan kompetisi yang berkelanjutan sepanjang tahun.

Kedepannya, Moon mungkin bakal meneruskan kembali bisnis keluarga yang membuka kedai burger. Adammir terpikir untuk pensiun bila esports MLBB di Singapura masih berada di level sekarang. Sementara Justin masih mengasah kemampuannya melakukan coding dan bercita-cita jadi programmer di masa depan.