Saling balas argumen terjadi antara pelatih EVOS Legends, Zeys dan Duckey juru taktik Bren Esports asal Filipina. Awal adu perspektif ini terjadi saat Zeys melakukan live stream dan menanggapi komentar netizen yang mengatakan EVOS berhasil menang M1 karena peran pelatih Filipina.
Adapun sosok pelatih PH yang dimaksud kala itu ada Duckey. Zeys beraksi cukup tinggi dan tidak terima dengan pernyataan tersebut sembari berujar kalau Duckey sama sekali tidak punya peran di M1. "Gua mau benerin ini dulu, gua liat di semua komen sekarang Filipina win streak kan, banyak orang bilang kita menang M1 karena ada Duckey, orang PH. Gua bilang dulu ya, M1 itu enggak ada Duckey. Dia enggak bantu kita, lu liat di gambar aja ada Duckey angkat piala enggak? Itu Mas Ade," ucap Zeys.
Tak lama, Duckey mengomentari balik sebuah berita terkait hal tersebut dan membeberkan fakta-fakta kontribusinya. Mulai dari rekomendasi Wann dan Donkey serta membujuk Oura agar bertahan di EVOS.
"Hahahahaha. Kawanku, aku ingat dengan jelas waktu itu kamu mau rekrut Kido & Yor musim itu. Ivan (CEO EVOS) memberikan keputusan terakhir kepadaku untuk membeli pemain dan aku memperjuangkan Wann + Donkey karena chemistry mereka dan skill Wann yang tinggi. Aku bahkan memutuskan kalau kita akan mempertahankan Oura karena ia terus berubah pikiran soal durasi kontraknya,"
"Aku menelpon banyak orang untuk membantunya. Aku bahkan sedang dalam telepon dengan Eiduart selama sejam cuma untuk memastikan aku mengambil keputusan yang tepat. Kalau bantuan seperti itu tak dihitung, ya silahkan ambil semua pujian untuk dirimu. Aku tak membutuhkannya juga," tulis Duckey di Facebook-nya.
Duckey mengakhiri statementnya dengan nada damai dan mengatakan tak ada masalah karena hal ini. Ia juga menghormati Zeys sebagai salah satu coach terbaik. Tak butuh waktu lama, Zeys memberikan tanggapan atas komentar Duckey. Kali ini, ia mengklarifikasi kalau Duckey memang punya peran, tapi bukan saat M1 berlangsung karena pelatih dan analis saat itu adalah Zeys bersama Ade Setiawan.
"Masalah ini jadi makin ngawur, aku harus klarifikasi. Hal paling pertama, benar Duckey berkontribusi dalam diskusi roster untuk EVOS Season 4. Tapi disamping itu, tugas utama dia adalah untuk mengembangkan tim akademi. Aku tak mengatakan kalau bantuannya dalam memilih roster tidak signifikan. Tapi dia tidak punya keterlibatan sama sekali dalam turnamen sebenarnya (M1). Aku juga ingin klarifikasi, secara tiga tahun adalah waktu yang lama,"
"Aku juga memilih Wann dan Donkey ketimbang dua pemain lainnya, sama juga dengan Oura. Aku melakukan perbincangan saat seleksi roster. Untuk membenarkan ini, kita bisa bertanya kembali pada pemain dan manajemen, Matthew Chan, Aldean Tegar dan Ivan Yeo. Ketiga, terjemahannya melenceng dari konteks. Saataku livestream, kolom chat cuma mengatakan "alasan kamu menang M1 karena kamu digendong pelatih Filipina,". Assistant pelatih/analist kami di M1 dan MPL adalah Ade Setiawan Pamungkas. Duckey tidak bersama kami. Itulah fakta yang aku pertahankan. Aku harap kamu tidak tersinggung karena hal ini karena kamu sudah memenangkan M2 dan membuktikan kemampuan," sambung Zeys.
Tampaknya adalah kesalahpahaman antara dua pelatih hebat ini dan keduanya juga saling mengakui kalau lawan bicaranya adalah sosok hebat. Semoga balasan Zeys jadi yang terakhir dan hubungan dengan Duckey bisa akur ya.
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|