Frengky Ong selaku Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) telah membuka suara perihal penggunaan pelatih asing di Timnas Mobile Legends: Bang Bang Indonesia kategori pria dan liga MPL yang sedang panas belakangan ini.
Beliau mengatakan bahwa Timnas Esports masih akan melakukan evaluasi perihal penggunaan pelatih asing dan masih akan mengkaji ulang usulan-usulan tersebut secara bersama-sama.
"Iya, itu salah satu masukan dari tim ya, Jadi evaluasi. Ini kan diselenggarakan atau diadakan dengan tim ya, bukan satu orang. Keputusan dari industri ada beberapa yang mengusulkan itu, tetapi nanti kita akan kaji lagi setelah ini.
Jadi evaluasi itu sudah berjalan sebenarnya, waktu sebelum SEA Games, Waktu seleknas, pelatnas, dan sampai SEA Games, setelah SEA Games, waktu MLBB (pria) kalah pun itu langsung kita meeting sampai jam 3.00 pagi.
Waktu itu kita adakan evaluasi juga, apa-apa sih yang kira-kira perlu kita perbaiki nanti ke depannya, jadi itu yang kita terus lakukan ya. Tetapi memang untuk usulan-usulannya, nanti pelatih asing itu jangan kita pakai lagi itu juga merupakan satu masukan juga dari timnas kita dan kita sedang kaji juga.
Jadi, kita masih belum firm (bulat) ya, tetapi nanti kita akan kaji, nanti kita bersama-sama kita akan memutuskan gimana kalau PB ESI memutuskan sesuatu itu kolektif atau lebih kepada keputusan itu belum keluar ketika mereka sepakat semuanya." Ungkap Frengky Ong
Frengky Ong sebelumnya telah mengutarakan rencana-rencana PB ESI untuk mengubah sistem liga MPL menjadi kualifikasi terbuka berdasarkan Undang-Undang negara yang sudah tertera. Kemudian, para netizen cukup banyak yang mengkhawatirkan apabila MPL menolak, turnamen Mobile Legends tidak ada lagi di Indonesia.
Menjawab perihal tersebut, Frengky Ong menjawab bahwa hal tersebut akan tetap dilakukan berdasarkan keputusan bersama.
"Keputusan itu merupakan undang keputusan bersama ya, jadi keputusan dari pimpinan juga bahwa seluruh liga itu harus mengikuti undang-undang.
Karena kita negara berdaulat, jangan nanti cabor esport ini sudah baru, terus nyeleneh sendiri dari cabor-cabor yang lain. Kita cabor yang lain mengikuti undang-undang, tetapi kita tidak mau mengikuti undang-undang. Jadi kayak semacam negara di atas negara, itu juga nggak bagus ya nanti.
Karena esport ini juga masih baru, kita juga harus menunjukkan bahwa kita juga patuh dengan undang-undang. Karena kalau nanti kita tidak patuh, coba-coba, yang lain akan menanyakan juga, loh kok esport boleh gitu? loh kok kita nggak boleh? nah, itu juga akan menjadi preseden yang tidak baik buat esport dan kita selalu menjaga nama baik esport itu harus di nomor satu" Jawab Frengky On
Saat ini beredar kabar bahwa SEA Games Thailand tidak ada cabor esports Mobile Legends pada tahun 2025 mendatang. Sebagai penggemar esports, banyak yang penasaran bagaimana langkah PB ESI mengenai SEA Games Thailand, apakah akan tetap
PB ESI selaku pengurus esports di Indonesia menjawab bahwa mereka akan selalu siap jika ditugaskan oleh negara.
"Untuk SEA Games Thailand, ya pada prinsipnya PB ESI selalu siap tidak ditugaskan oleh negara. Karena kita bagian dari negara, kita merupakan cabor Esport republik Indonesia, kalau nanti ada permintaan dari negara untuk mengirim atlet kami akan siap untuk mengirim. Tetapi jika nanti tidak ada perlombaan yang di sana tentunya kita juga tidak akan mengirim itu jadi memang semua tergantung dari permintaan dari negara untuk olahraga esports" Tutup Frengky Ong.
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|