Kegagalan Tim Nasional Mobile Legends: Bang Bang Indonesia untuk kategori pria di SEA Games ke-32 Kamboja tahun ini merupakan perolehan terburuk yang tercatat pada buku rapor esports MLBB Indonesia ketimbang tahun sebelumnya.
Kalahnya para atlet esports MLBB pria juga menjadi cabor esports pertama yang pulang dengan tangan hampa. Nomor esports lainnya yakni CrossFire telah meraih Perak seusai dikalahkan oleh Vietnam, sementara VALORANT, MLBB wanita, dan PUBG Mobile mode tim, berhasil menyumbangkan medali Emas kebanggaan pada tahun ini.
Banyak penggemar yang bersedih dan memberikan kritik keras bagi para atlet MLBB (pria) Indonesia akibat dari kegagalan tersebut. Terlebih, ini juga merupakan tamparan perih bagi seluruh pemain dan staf yang sebelumnya selalu mencetak sejarah luar biasa, namun kini tak mampu memberikan hasil terbaiknya di kompetisi Mobile Legends: Bang Bang internasional.
Harapan besar penggemar esports Indonesia untuk menyaksikan para atlet MLBB pria mengalungi medali Emas akhirnya pupus dengan kekecewaan yang mendalam. Tetapi, hasil ini dapat menjadi evaluasi yang berdampak besar jelang kejuaraan SEA Games 2025, maupun turnamen internasional lainnya.
Zeys selaku Pelatih Utama dari Tim Nasional Mobile Legends: Bang Bang Indonesia kategori pria telah membuka suara mengenai apa, mengapa, dan bagaimana kekalahan ini dapat terjadi pada dua pertandingan krusial melawan Kamboja dan Myanmar di group stage SEA Games 2023.
Beliau mengaku bahwa Timnas MLBB pria belum cukup kuat dan mengalami banyak kesalahan yang mengakibatkan mereka kalah.
"Banyak faktor. Hanya memang bisa dibilang kita tidak kuat saja. Seperti banyak blunder dan memang banyak banget. Pokoknya, kalah lah," Tutur Zeys, eksklusif kepada Esports.ID.
Sang pelatih menambahkan bahwa kurangnya persiapan dan latihan telah menjadi faktor besar mengapa Timnas MLBB gagal.
"Sebenarnya persiapan hanya dua minggu setengah. Dibilang kurang, memang kurang. Karena kan, seperti ketika MPL sebenarnya kita juga susah latihan,"
Seiring dengan diskusi yang semakin dalam, Esports.ID juga menanyakan perihal roster yang tidak mengalami pergantian ketika melawan Myanmar di mana hal tersebut telah menjadi kritik pedas dan hujatan para warganet di media sosial. Jawabannya, pemilihan roster tersebut ternyata sudah ditentukan oleh keputusan bersama dari para staf pelatih.
"Sebenarnya ini kita bertiga coach berdiskusi. H-1 sebelum tanding dan memang dari coaches lain bahas seperti sehari tapi menggunakan player ini, patokannya gitu. Lebih ke respect sisi mereka juga." Tambah Zeys.
Zeys juga mengaku bahwa absennya beliau dari MPL Indonesia Season ke-11 sangat berdampak besar bagi pelatihan tim. Zeys merasa jika beliau dapat mengikuti tim yang ia pilih, porsi waktu latihan akan lebih banyak dan menguatkan chemistry terlebih lagi.
"Kalau saya, saya kalau tetap di MPL (S11) sih berpengaruh sekali. Jadi seperti pas MPL lagi berjalan, saya bisa lebih ikut tim yang saya pilih. Seperti lebih banyak waktu. Jadi bukan hanya latihan di sini (Pelatnas) tapi saya juga latih mereka ketika tanding di MPL." Tutup Zeys.
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|