Isu Poaching Bayangi Player Liga 1, Tim Mulai Waspada?

Billy Rifki
30/10/2023 00:28 WIB
Isu Poaching Bayangi Player Liga 1, Tim Mulai Waspada?
Esports.id interview

Liga Esports Nasional 2023 jadi wadah unjuk gigi para player dan tim komunitas. Liga berskala nasional ini membuka kesempatan bagi semua pemain di seluruh Indonesia untuk mengejar mimpi jadi pro player. 

Beberapa pemain potensial mulai terendus lewat permainan mereka selama Liga 1. Apalagi bergulirnya Liga 1 sangat pas dengan periode libur turnamen resmi MLBB. Usut punya usut, rupanya beberapa tim mulai waspada menjaga pemain mereka dari rebutan tim lain khususnya lewat jalur belakang alias "poaching". Selain itu, godaan "poaching" tim besar membuat performa pemain goyah akibat fokus yang terbagi antara trial demi kesempatan tampil di organisasi lebih bonafit atau komitmen dengan tim yang ia bela sekarang.

Lantas, bagaimana tim Liga 1 menyikapi fenomena "poaching" yang sering terjadi? Apakah benar mengikut trial ketika Liga berjalan membuat pemain tidak fokus?

Dian, CEO Suber 24 memberikan tanggapannya soal poaching. Ia pernah punya pengalaman pemain pindah tiba-tiba tanpa melalui management. Sedihnya, player tersebut gabung dengan tim yang juga jadi lawan di Liga 1.

"Isu poaching dari season ke season itu masih ada baik yang di lalukukan oleh tim tier 3, 2, bahkan tier 1 yang dalam artian tim professional. Liga 1 merupakan salah satu turnamen kompetitif terbesar di Indonesia dimana tim dan player/atlet yang menunjukan potensial atau bakat mereka sudah pasti menjadi tontonan publik yang dalam artian tim-tim besar yang ada di Indonesia juga melihat hal tersebut,"

"Mungkin yang harus dan perlu dicatat oleh tim besar di Indonesia , sebenernya tim-tim tier 3 apalagi yang mengikuti liga 1, itu bukan tim komunitas apalagi sekedar tim yang dijadikan batu loncatan, khususnya tim saya sendiri, kami merupakan tim professional yang memiliki visi-misi tujuan, dan structure management yang jelas yang berada dalam naungan perusahaan, memiliki kontrak kerjasama dengan para atlet, me-manage dan mendidik atlet, serta memberikan benefit terhadap atlet," ucapnya kepada Esports.ID.

Saat ini pun, beberapa pemainnya diketahui sedang mengikuti trial tim lain. Namun, Dian menegaskan pada pemain untuk meminta peminat menghubungi management tim untuk penawaran lebih lanjut.

"Kami tidak pernah melarang atlet untuk mencoba hal baru apalagi mengenai impian mereka untuk bermain di tim besar. Jika memang ada menagement tim lain tertarik dengan atlet kami, mari didiskusikan secara professional oleh kedua belah pihak management dalam proses negosiasi dan kami juga pasti akan melepaskan atlet kami sesuai kesepakatan kedua belah pihak management untuk masa depat atlet yang lebih baik. Namun tetap poaching merupakan tindakan yang tidak benar. Tim professional atau tim besar seharusnya mengerti mengenai hal tersebut," sambungnya

Untuk mencegah poaching, Dian punya beberapa saran untuk tim dengan player yang jadi komoditas dan juga tim peminat. Salah satunya adalah regulasi yang jelas dari pengurus esports nasional dalam hal ini PBESI agar kasus poaching bisa diminimalisir sampai ke akar rumput.

"Pertama, kesadaran dari tim yang melakukan poaching, jika kalian memang tim professional maka lakukanlah proses negosiasi secara professional, jika memang kalian tertarik untuk mendatangkan atlet yang berada pada management perusahaan lain.

Kedua, perlu adanya regulasi atau aturan resmi dari pemerintah mengenai poaching agar esports di Indonesia makin sehat dan terstruktur," tegasnya.

Lalu, apakah benar pemain mengalami kendala performa saat mereka dilirik tim besar atau bahkan sudah menjalani trial di tim lain?

"Ngga sih, fokus yang ada dulu. Kalau sudah rejekinya ya pasti dapat sih," ujar Reja Nackal, pemain Suber 24. Sementara rekannya yang lain berkata jadi incaran tim lain memicu semangat mereka, itu tandanya skill dan gameplay mereka makin baik.

"Sejauh ini ngga sih," jawab Benji, EXP Laner Team Gryffin saat diwawancarai terpisah.

"(Borneo goyah karena pemainnya trial tim lain) Nggak sih, anak-anak komitmen juga, kita fokus sama Liga 1 Nasional sampai playoffs nanti. Mungkin terlepas playoffs nanti kita bolehin mereka trial ke tim lain. Apalagi ada MDL dan MPL yang cita-cita mereka kesana. Sebelum kita ke Liga 1 Nasional mereka juga sering trial, apalagi ada pemain yang harusnya bisa masuk di ONIC MDL, cuma karena ada event bertabrakan jadi kebelah fokusnya," ucap Novan, coach Borneo Esports.

Beberapa pemain Liga 1 yang bersinar dan santer dirumorkan didekati tim besar diantaranya Natco dan Benji dari Team Gryffin, Hazel dari Pajajaran, serta Jangs dan Maykids dari Borneo.