Bakat Ngga Cukup! Petinggi AP Bren Ungkap Cara Tim Filipina Cari Pemain

Billy Rifki
15/12/2023 15:58 WIB
Bakat Ngga Cukup! Petinggi AP Bren Ungkap Cara Tim Filipina Cari Pemain
Esports.id interview

Filipina dikenal sebagai negara penghasil player MLBB berbakat. Beberapa pemain bahkan sudah sukses di negeri orang seperti Kairi dan Baloyskie di MPL Indonesia. Di kompetisi lokal MPL PH pun regenerasi pemain ajaib terus bermunculan. Ini menunjukkan keberhasilan persaingan di ranah public player dan juga pemantauan tim-tim esports menemukan pemain potensial.

Rupanya, bakat saja tidak cukup bagi tim-esports meminang pemain. Untuk menjadi "The Next Kairi", "The Next Karltyz" dan lain-lain butuh lebih dari talenta. Diungkap oleh Richard Castillo, Account Executive, AP Bren, pemain berbakat butuh dukungan dari organisasi untuk bisa berkembang dan hebat. Bahkan, ia menganggap meminang pemain baru seperti sebuah pertaruhan apakah tim bisa mengubahnya jadi berlian atau hanya sia-sia.

"Pada dasarnya kami seperti melakukan pertaruhan saat mencari pemain. Bagaimana kamu melihat suatu potensi, karena semua orang punya potensi. Kamu mempertaruhkan sebuah kesempatan untuk menempa seorang pemain tapi tulang punggung dari pertaruhan itu adalah struktur sebuah organisasi, bagaimana kalian bisa mendukung pertaruhan tersebut. Ambil contoh Kairi, dia bukan pemain yang terbaik pada saat itu, tapi sekarang dia adalah salah satu yang terbaik. Jadi ini adalah buah dari pertaruhan dan investasi dari suatu tim atau organisasi kepada pemain. Jadi ini tidak pernah "oh bocil ini bagus, dia pasti bisa jadi player hebat selanjutnya,". Kalau ingin jadi pemain hebat kamu harus punya orang lainnya di belakang. Jadi selain scouting, struktur tim juga penting menentukan apa yang akan kalian lakukan dengan pemain ini," ucapnya dalam sesi interview media M5.

Dengan kata lain, Richard memuji cara management ONIC mengasah Kairi dari sekedar pemain bertalenta hingga jadi salah satu yang terbaik di dunia saat ini. Bakat yang ia miliki semakin menonjol dengan arahan management termasuk staf pelatih dan rekan satu timnya yang juga turut berkembang bersama Kairi.

Ternyata sulit juga ya untuk jadi pro player, kalau sudah punya bakat, ternyata harus sesuai dengan kriteria management juga