Buntut Kasus Penembakan, Trump Kumpulkan Penggiat Industri Game

Rendy Lim
02/03/2018 15:48 WIB
Buntut Kasus Penembakan, Trump Kumpulkan Penggiat Industri Game
Google Images

Sarah Huckabee, White House Press Secretary, kemarin (1/3), ungkapkan bahwa Presiden AS, Donald Trump akan mengadakan pertemuan dengan representasi dari industri video game pada minggu depan.

Pengumuman tersebut seakan merespon kasus penembakan yang terjadi di sekolah sekitar Parkland, Florida, yang memakan korban 17 jiwa. Agak mengherankan bahwa Trump seakan menolak adanya kemungkinan penyebab penembakan tersebut adalah akibat dari kebebasan memiliki senjata di negeri Paman Sam tersebut.

“Minggu depan, dia (Donald Trump - red) akan melakukan pertemuan dengan anggota dari industri video games untuk mendiskusikan apa yang mereka bisa lakukan sebagai pihak yang berada di garis depan,” ungkap Sarah Huckabee. “Ini akan menjadi proses yang berkelanjutan dan bukanlah sesuatu yang dapat kita harapkan selesai dalam satu malam saja, tapi ini adalah merupakan hal yang kita cari jalan keluar terbaik bersama untuk pastikan kita dapat melakukan yang terbaik untuk melindungi setiap sekolah di AS”.

Masih belum jelas apakah video game ataupun industri media ikut peran dalam penembakan yang terjadi. Namun penembakan yang dilakukan oleh remaja berusia 19 tahun tersebut membuat Trump mengeluarkan spekulasi tersendiri dan menyalahkan media hiburan sebagai penyebab pembunuhan itu.

Video games, movie, dan hal-hal di internet sangatlah kasar. Itu sangat menarik,” tutur Donald Trump, saat pertemuannya bersama para lawmakers. “Aku telah melihatnya, kalian akan terkejut tentang itu. Aku punya anak yang sangat muda dan aku melihat beberapa hal yang ditontonnya sambil berkata, ‘Bagaimana itu mungkin?’, tapi itulah yang ditonton anak-anak sekarang”.

Menurutnya, media hiburan harus dinilai dari berbagai aspek, termasuk kemungkinan teror yang bisa muncul sebagai dampaknya. Trump pun kemudian meminta para legislator untuk lebih memperketat tentang rating di tayangan film ataupun game. Sejak tahun 1994, video game sudah mendapatkan badan yang memfasilitasi rating, yakni Entertainment Software Rating Board (ESRB).

Tanggapan Penggiat Industri Video Game di AS

Entertainment Software Association (ESA), yang dihubungi oleh pihak Polygon perihal rencana pertemuan tersebut, mengatakan bahwa mereka ataupun anggotanya termasuk developer dan publisher terkenal belum mendapatkan undangan dari Trump sama sekali.

Sebagai jembatan penghubung antara bisnis dan kepentingan publik terkait dengan industri komputer dan games, ESA memiliki tugas untuk melakukan lobi kepada pemerintah AS terkait permasalahan, atau sebagai perwakilan dari anggotanya yang mencakup Microsoft, Nintendo, Sony, serta perusahaan game lainnya seperti Activision, Blizzard, Electronic Arts, Square Enix, Ubisoft, dan publisher game besar lainnya di seluruh dunia.

ESA mengungkapkan bahwa video game sejenis yang dirilis di AS juga dimainkan oleh semua orang di seluruh dunia, namun tingkat kejahatan yang disebabkan oleh senjata api lebih tinggi di AS dibandingkan negara lain. Banyak studi dan hasil penelitian juga telah membuktikan bahwa tidak ada hubungan dengan konten yang didapatkan dalam media baik film ataupun video game dengan aktifitas kekerasan di kehidupan nyata.

Bagaimana sobat eSports, apakah kamu setuju jika video games adalah penyebab kekerasan ataupun kejahatan yang terjadi oleh anak-anak hingga remaja? Yuk, beri pendapatmu!